Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten sektor rumah sakit masih gencar ekspansi bisnis tahun ini. Salah satunya PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) yang menambah satu hingga dua rumah sakit setiap tahunnya.
"Siloam akan menambah satu hingga dua rumah sakit setiap tahun ke dalam jaringannya," kata Head of Public Relation and Media Relation SILO, Jimmy Rambing kepada Kontan.co.id, Kamis (25/1).
Adapun untuk tahun ini, SILO akan membuka gedung baru (extension) dari beberapa rumah sakit, seperti rumah sakit yang berada di Makassar, Lippo Village, dan Sentosa Bekasi.
Selain itu SILO juga turut hadir di pulau Kalimantan dengan tiga rumah sakit baru yang terletak di Balikpapan, Palangkaraya, dam Banjarmasin. "Kami berjalan bersama pemerintah untuk terus memajukan layanan kesehatan di Indonesia," kata Jimmy.
Baca Juga: Meski Ada Tantangan, Emiten Sektor Kesehatan Diprediksi Tetap Tumbuh
CEO Edvisor Profina Visindo, Praska Putrantyo mengatakan, emiten-emiten rumah sakit masih mampu mencetak kinerja positif atau membaik sepanjang 2023 lalu, lewat peningkatan pertumbuhan pendapatan dan laba.
"Untuk tahun ini, emiten-emiten di sektor jasa kesehatan tersebut diperkirakan masih mampu bertumbuh positif, namun tidak sebesar akselerasi tahun lalu," kata Praska kepada Kontan.co.id, Selasa (24/1).
Adapun sentimen yang diprediksi bisa mendorong kinerja emiten rumah sakit yakni adanya permintaan kebutuhan rawat inap beserta keperluan lainnya, seperti poliklinik, laboratorium, hingga pemeriksaan medis. "Di samping itu, kemampuan emiten menjaga margin juga dapat mendorong perbaikan laba," tuturnya.
Praska merekomendasikan buy on weakness saham SILO dengan target harga Rp 2.360 per saham.
Selain SILO, Praska juga memberi rekomendasi buy on weakness dan untuk trading jangka pendek menengah pada beberapa saham emiten penyedia jasa kesehatan. Yakni saham PT Metro Healthcare Indonesia Tbk (CARE) dengan target harga Rp 242 per saham, PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ) dengan target harga Rp 488 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News