Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. PT Siloam Hospital International Tbk (SILO) terus melanjutkan ekspansi penambahan rumah sakit baru. Sejak awal tahun perseroan telah mengoperasikan tiga rumah sakit baru yang akan menopang pendapatan tahun ini.
Dengan begitu, kini emiten rumah sakit grup Lippo ini telah mengoperasikan total 23 rumah sakit hingga saat ini. Rumah sakit tersebut tersebar di 17 kota di Indonesia.
Romeo Lledo, Direktur Utama SILO mengatakan, ketiga ruamh sakit tersebut berada di kota Labuhan Bajo Nusa Tenggara Timur (NTT), Bua-bau Sulawesi Tenggara dan Samarinda. "Satu diantaranya termasuk rumah sakit Medika di Samarinda," katanya pada KONTAN, Selasa (9/8).
Rumah sakit Siloam Labuhan Bajo mulai beroperasi sejak Januari 2016. Sementara Siloam Bau-bau dan Siloam Medika Samarinda beroperasi di kuartal II tahun ini.
Romeo bilang, perseroan menargetkan bisa mengoperasikan tujuh samapi sepuluh rumah sakit baru tahun ini baik rumah sakit besar maupun rumah sakit kecil (Medika Siloam). Sayang, ia tidak merinci lokasi rumah sakit yang akan dioperasikan tersebut.
Saat ini SILO tercatat tengah melakukan pembangunan kontruksi sejumlah rumah sakit di berbagai kota seperti Sorong, Bogor, Jember, Bangka Belitung, Lubuk Linggau, Semarang, Srondol, Panakukang Makassar, Bandung dan lain-lain. Sementara satu rumah satu di Yogja sudah selesai namun belum bisa dioperasikan lantaran perizinannya belum rampung.
Selain ekpansi rumah sakit baru, SILO juga melakukan ekspansi penambahan peralatan medical. Romeo mengatakan hingga saat ini perseroan telah menyerap banyak belanja modal untuk pelaralatan medical. "Untuk alat medical yang dibutuhkan semua sudah diorder dan panjar sudah dibayar," katanya.
Tahun ini, SILO berencana melakukan aksi korporasi. Untuk itu, perseroan tengah melakukan audit untuk laporan keuangan semester I 2016. Namun, Romeo belum bersedia menyampaikan renaca apa yang akan dilakukan perseroan di paruh kedua ini.
Hanya saja perlu diingat, SILO telah mendapat perserujuan RUPS pada Mei tahun lalu untuk menerbitkan saham baru sebanyak 115,61 juta saham atau setara dengan 9,09% modal ditempatkan dan disetor penuh. Penambahan modal itu memiliki jangka waktu dua tahun.
Dana dari penambahan modal tersebut akan digunakan untuk menutupi kebutuhan belanja modal SILO yang berencana membangun 30 rumah sakit baru hingga tahun 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News