Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali berkubang di zona merah pada perdagangan Senin (22/9). IHSG turun 0,14% ke level 5.219,80. Investor asing yang sebelumnya melakukan aksi jual besar-besaran, mulai mencatatkan net buy sebesar Rp 26,6 miliar.
Yusuf Nugraha, Analis Anugerah Sentra Investama mengatakan, IHSG kemungkinan masih dalam tren bearish karena masih ada kecenderungan capital outflow dari investor asing.
Pasar masih mendapatkan tekanan dari sentimen rencana pengurangan stimulus dari The Federal Reserve. "Tampaknya nilai rupiah masih akan tertekan. Ini menjadi sentimen negatif," ujarnya. Menurutnya, IHSG masih akan bergerak sideway dengan kecenderungan bearish, dengan rentang support resistance 5.210-5.240.
Namun, William Suryawijaya, Analis Asjaya Indosurya Securities berpendapat berbeda. Menurutnya, IHSG akan cenderung bergerak menguat di rentang 5.198 – 5.251. Tekanan yang terjadi di awal pekan ini masih masuk kategori sehat dan wajar pasca mengalami kenaikan pekan sebelumnya.
IHSG memang berpotensi menguji level support 5.198. Namun kekuatan naik masih cukup kuat. William bilang, IHSG masih bisa bergerak menuju arah resistance 5.251 jika support level tidak dijebol. "Bagi investor jangka menengah dapat memanfaatkan masa koreksi sehat untuk melakukan akumulasi pembelian," kata dia. Dalam jangka panjang IHSG masih akan bergerak uptrend.
William merekomendasikan untuk menyimak beberapa saham pilihan seperti AKRA, JSMR, BBNI, PTPP, CMNP, ASII, PGAS, BBCA, INDF, dan UNVR.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News