kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   0,00   0,00%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Sikap investor asing yang berhati-hati dapat mempengaruhi lelang SUN


Jumat, 25 Januari 2019 / 18:09 WIB
Sikap investor asing yang berhati-hati dapat mempengaruhi lelang SUN


Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren penguatan rupiah menjadi katalis positif terhadap kelangsungan lelang Surat Utang Negara (SUN), Selasa (23/1) mendatang. Namun, sikap investor asing yang masih berhati-hati dapat mempengaruhi nilai penawaran pada lelang nanti.

Analis Fixed Income MNC Sekuritas I Made Adi Saputra mengatakan, terapresiasinya rupiah dalam beberapa waktu terakhir di atas kertas bisa membuat lelang SUN berlangsung ramai. Ditambah lagi, yield SUN terkini cukup stabil dan tidak volatil.

Memang, sehari setelah lelang berlangsung, terdapat pelaksanaan agenda FOMC. Namun, agenda tersebut dinilai tidak mempengaruhi hasil lelang lantaran para investor menganggap The Fed masih akan bersikap dovish.

Hanya saja, penguatan rupiah dan stabilnya yield SUN ternyata belum cukup membuat investor asing benar-benar agresif masuk ke pasar Surat Berharga Negara (SBN) melalui lelang. Hal ini terlihat dari pertumbuhan jumlah dana asing di SBN di awal tahun yang hanya mencapai Rp 8,66 triliun hingga Rabu (23/1) lalu.

Ada indikasi bahwa penguatan rupiah lebih disebabkan faktor eksternal, sementara kondisi makroekonomi Indonesia belum mengalami banyak perubahan. Alhasil, investor asing menjadi khawatir begitu dollar AS berbalik arah, rupiah akan kembali mengalami tren koreksi.

Walau permintaan masih terbilang tinggi, sikap investor asing tersebut bisa membuat penawaran yang masuk pada lelang SUN nanti sulit menyamai pencapaian di awal tahun lalu. “Januari tahun lalu penawaran yang masuk pada lelang SUN bisa mencapai Rp 80 triliun. Sekarang agak susah ke level tersebut lagi,” ungkap Made, Jumat (25/1).

Ia memperkirakan, penawaran yang masuk pada lelang nanti maksimal berada di kisaran Rp 50 triliun.

Terlepas dari itu, Made menilai, permintaan yield dari para investor sudah cukup kompetitif atau sesuai dengan kondisi di pasar sekunder terkini. Hal ini cukup terbantu oleh kondisi pasar obligasi Indonesia yang sudah lebih baik ketimbang beberapa bulan sebelumnya.

Selain itu, sebagian besar investor diyakini akan memburu seri-seri bertenor pendek hingga menengah, seperti FR0077 dan FR0078. Sebagai seri acuan terbaru, nilai outstanding dari FR0077 dan FR0078 sebetulnya belum cukup besar.

“Para investor berusaha meningkatkan kepemilikannya di seri FR0077 dan FR0078. Ujung-ujungnya outstanding kedua seri ini akan meningkat dan makin likuid di pasar,” ujarnya.

Sebagai informasi, selain FR0077 dan FR0078, pemerintah juga akan menawarkan seri SPN03190430, SPN12200130, FR0068, dan FR0079 pada lelang SUN mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×