Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Ruisa Khoiriyah
JAKARTA. PT Sierad Produce Tbk menyiapkan dana Rp 190 miliar untuk mengembangkan anak usaha baru, PT Belfoods Indonesia. Dana yang dikucurkan Sierad itu sebagian besar ditujukan mendukung belanja modal Belfoods.
Nilai belanja modal Belfoods tahun ini sebesar Rp 150 miliar. Eko Sandjojo, Wakil Direktur Utama Sierad, menuturkan, kebutuhan modal kerja ditutupi dari kas internal terlebih dulu. "Karena kami ingin membuat Belfoods profitable dulu," kata Eko Sandjojo, Selasa (17/7).
Lalu senilai Rp 40 miliar dikucurkan untuk kebutuhan biaya pemasaran Belfoods. Pemasaran jadi kunci utama untuk mendongkrak penjualan Belfoods. Anggaran itu lebih kecil dari rencana semula sebesar Rp 50 miliar.
Emiten berkode saham SIPD ini juga berencana mendongkrak kapasitas terpasang Belfoods untuk seluruh produk, dari semula 800 ton menjadi 2.000 ton per bulan.
Namun, Eko belum mau mengungungkapkan kebutuhan dana untuk ekspansi produksi itu. Yang pasti, agenda peningkatan produksi itu dilakukan bertahap mulai akhir tahun ini. Tujuannya, agar penjualan Belfoods bisa makin melaju.
Belfoods tergolong anak usaha baru dalam portofolio bisnis Sierad, yakni diakuisisi pada 30 Juni 2009. Sumbangan Belfoods terhadap diharapkan mencapai 10%, tahun ini, dari target pendapatan Sierad sebesar Rp 4,5 triliun.
Kontribusi Belfoods akan dipadankan dengan unit bisnis Sierad lain seperti anak ayam umur sehari atau day old chick (DOC). Untuk lini DOC, Sierad juga menyiapkan beberapa rencana ekspansi.
Sierad akan membangun dua tempat pembiakan dan penetasan ayam pada kuartal III-2012, melengkapi tiga farm yang telah dibangun tahun lalu.
Perseroan juga tengah melakukan konstruksi tiga commercial farm berkapasitas 400.000 ekor. Target Sierad, proyek ini kelar akhir tahun ini.
Dana pembangunan sudah dianggarkan dalam belanja modal tahun ini, senilai Rp 500 miliar. "Kami mengalokasikan Rp 400 miliar untuk perunggasan, sisanya untuk makanan olahan," ungkap Eko. Produksi DOC saat ini masih minim, yaitu rata-rata 2 juta ekor per minggu, baru 5% dari produksi DOC nasional sekitar 40 juta ekor per minggu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News