Reporter: Hasyim Ashari | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) tahun ini membidik penjualan sebesar Rp 2,94 triliun atau tumbuh 15% year on year (yoy). Namun nampaknya manajemen SIDO bakal merevisi target tersebut.
Direktur Keuangan SIDO Venancia Sri Indrijati bilang melihat kondisi ekonomi saat ini ada kemungkinan untuk memangkas target pertumbuhan awal sebesar 15%. Namun ini masih dalam tahap pembahsan manajemen, jadi belum ada angak penurunanya.
"Nanti akan dibicarakan dulu apakah masih bisa mengejar target pertumbuhan yang 15% atau tidaknya," ujarnya kepada KONTAN akhir pekan lalu.
Penurunan target ini, menurut Venancia imbas dari melemahnya daya beli masyarakat beberapa bulan terkahir. Hal ini bisa terlihat dari hasil survei Bank Indonesia (BI) dimana keyakinan konsumen terhadap perekonomian Indonesia pada bulan Juni 2017 menurun dibanding Mei 2017.
Melemahnya daya beli masyarakat juga terlihat dari kinerja SIDO pada kuartal I-2017 lalu, di mana penjualan turun tipis 0,7% year on year (yoy) menjadi Rp 603,48 miliar. Menurut Venancia jika masih ada kemungkina untuk mengejar target tersebut maka tidak akan ada koreksi.
Untuk itu pihanya akan memaksimalkan untuk menggenjot penetrasi produk yang paling anyar ke pasar seperti Kuku Bima Herbal, Tolak Linu Cair varian mint, dan Colamilk. "Namun untuk tahun ini kami belum meluncurkan apapun," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News