kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.923.000   4.000   0,21%
  • USD/IDR 16.275   35,00   0,22%
  • IDX 7.199   10,61   0,15%
  • KOMPAS100 1.051   2,03   0,19%
  • LQ45 818   1,46   0,18%
  • ISSI 226   0,79   0,35%
  • IDX30 428   0,31   0,07%
  • IDXHIDIV20 508   3,38   0,67%
  • IDX80 118   0,22   0,19%
  • IDXV30 121   1,20   1,00%
  • IDXQ30 140   0,04   0,03%

Siapkan dua ekspansi, target pendapatan Indosat konservatif


Kamis, 15 Maret 2018 / 08:55 WIB
Siapkan dua ekspansi, target pendapatan Indosat konservatif
ILUSTRASI. Joy Wahjudi, Direktur Utama Indosat Ooredoo


Reporter: Riska Rahman | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indosat Tbk (ISAT) masih berhati-hati dalam melakukan ekspansi. Hingga akhir tahun ini, ISAT hanya memasang target kinerja konservatif.

Direktur Utama ISAT Joy Wahyudi mengatakan, pertumbuhan pendapatan tahun ini diprediksikan hanya ada di kisaran low single digit. "Target pertumbuhan pendapatan sekitar 0%-5%," beber Joy kepada KONTAN di Jakarta, Rabu (14/3).

Target tersebut sejalan dengan nilai belanja modal ISAT yang hanya sekitar Rp 7 triliun, sama seperti tahun lalu. Emiten telekomunikasi ini memang hanya menyiapkan dua agenda bisnis utama tahun ini. Rencana pertama ialah memperluas jaringan long term evolution (LTE) di luar Jawa. ISAT akan fokus mengembangkan jaringan ini ke empat wilayah di Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi.

Meski begitu, pengembangan jaringan LTE juga dilakukan dengan hati-hati dan tak terlalu agresif. "Kami hanya ingin fokus di beberapa tempat di empat wilayah ini agar jaringannya terjaga," ujar Joy.

Saat ini ISAT juga telah menuntaskan perluasan jaringan di satu wilayah di Sumatra. Joy berharap, perluasan jaringan di tiga wilayah lainnya bisa tuntas sebelum Juni 2018 mendatang. Menurut dia, dalam jangka panjang, bisnis data bakal merajai bisnis sektor telekomunikasi.

Makanya, ekspansi jaringan tersebut memakan biaya investasi terbesar, yakni sekitar 80% dari total belanja modal ISAT. Seluruh hasil ekspansi jaringan diharapkan bisa berdampak positif ke pendapatan ISAT  dalam waktu tiga hingga enam bulan ke depan. Aksi ini pun diyakini bisa meningkatkan pangsa pasar ISAT di luar Jawa yang saat ini masih dikuasai oleh Telkomsel.

Rencana kedua ISAT yakni mengembangkan aplikasi pelanggan MyIM3. Untuk langkah awal, perusahaan ini akan melakukan integrasi aplikasi MyIM3 dengan layanan uang elektronik PayPro yang juga bekerja sama dengan ISAT.

Joy berharap, aplikasi ini bisa menjadi solusi bagi gaya hidup digital para pelanggan Indosat. "Jadi ke depan, pelanggan kami tak akan hanya bisa membeli paket data dan mengecek kuota, tapi juga bisa beli handset dari aplikasi ini," tandas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×