Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Perusahaan pertambangan PT Sekawan Intipratama Tbk (SIAP) tengah melakukan konsolidasi manajemen. Hal ini lantaran beberapa direksi perusahaan maupun anak usaha mengundurkan diri secara bersamaan beberapa waktu lalu.
Direktur Utama SIAP Christian Victor Ponto menyatakan, aksi tersebut cukup menyulitkan manajemen baru. Maklumlah, manajemen harus menuntaskan inventori semua data, baik teknis, keuangan, tenaga kerja dan proses manajemen. "Namun janji untuk produksi tetap kami utamakan," ujar Christian dalam paparan rapat umum pemegang saham (RUPS), Rabu (20/9).
Dalam paparannya, manajemen SIAP akan bekerjasama dengan investor dan kontraktor lokal untuk proses pembebasan lahan dan perizinan. Selain itu, kontrak MoU dengan pembeli juga sudah ditandatangani. "Kami akan lakukan produksi secepatnya, dan mendata lagi utang-utang kami," imbuh Christian.
Sekedar informasi, salah satu faktor yang membuat saham SIAP masih disuspensi oleh bursa adalah perusahaan belum membayar listing fee. Manajemen SIAP menyatakan, mereka terkendala oleh cash flow perusahaan yang masih negatif.
Dengan adanya akumulasi rugi, perusahaan harus memprioritaskan kebutuhan lain. "Direksi sedang mencari cara untuk memenuhi tunggakan annual listing fee," tutur Irwansyah Morris, Direktur Keuangan SIAP.
Manajemen mengaku akan mengoptimalkan sumber daya yang ada. SIAP akan mengoptimalkan sumber daya keuangan yang dimiliki. Selain itu, perusahaan juga akan berkonsentrasi terhadap bisnis pertambangan batubara berkalori rendah. "Kami hidupkan fundamental usaha kami dulu," ujar Irwansyah.
Sejak dua bulan terakhir, SIAP tengah melakukan beauty contest untuk mencari kontraktor pertambangan batubara. Christian bilang dari delapan kontraktor yang diseleksi, kini telah mengerucut pada tiga kontraktor.
Ketiganya merupakan kontraktor lokal. "Jadi sistem kontraknya bukan hanya bawa alat, tapi juga modal. Mereka bekerja dan kami bayarnya by performance," terang Christian.
SIAP menjalankan bisnis produksi batubara lewat anak usahanya, PT Indo Wana Bara Mining Coal. SIAP menargetkan, secara bertahap bisa memproduksi batubara hingga 100.000 ton per bulan. "Saat ini pasar batubara low calorie cukup besar," kata Christian.
Selain batubara, lewat anak usaha PT Mahaputra Adi Nusa, SIAP juga akan menjual batuan andesit yang dipakai di proyek kereta api cepat, properti dan jalan ton. Mahaputra diprediksi memiliki deposit batu andesit sebesar 38 juta meter kubik. "Trial produksi sudah kami lakukan sebesar 20.000 meter kubik," kata Sebastian Ja'afar, Direktur Operasional SIAP.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News