Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Para pemegang saham PT Segar Kumala Indonesia Tbk (BUAH) bersiap memanen dividen. Belum genap setahun melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI), Manajemen BUAH mengusulkan pembagian dividen sekitar Rp 14 miliar dari laba bersih tahun buku 2022.
Jumlah dividen BUAH itu setara dengan 53% dari laba bersih yang diraih tahun lalu. Namun manajemen BUAH akan terlebih dulu meminta restu dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang dijadwalkan pada Juni 2023.
"Usulan ini masih menunggu persetujuan dari RUPST. Apabila disetujui, maka BUAH akan membagikan dividen sebesar 53% dari laba bersih tahun buku 2022, yaitu senilai Rp 14 per saham atau setara Rp 14 miliar," ujar Sekretaris Perusahaan BUAH, Syanne, dalam keterangan tertulis kepada Kontan.co.id, Minggu (7/5).
Sebagai informasi, BUAH menggelar initial public offering (IPO) pada pertengahan tahun lalu dan resmi melantai di BEI pada 9 Agustus 2022. Usulan pembagian dividen final ini, imbuh Syanne, telah mempertimbangkan kinerja BUAH yang dinilai apik pada tahun lalu.
Baca Juga: Segar Kumala Indonesia (BUAH) Catatkan Penjualan Rp 376 Miliar pada Kuartal I-2023
"Tentunya, usulan dari direksi perseroan atas pembagian dividen final ini telah dikaji terlebih dahulu dan dinilai tidak memberikan dampak apapun yang bersifat material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan maupun kelangsungan usaha," kata Syanne.
Sebagai informasi, BUAH meraih laba bersih sebesar Rp 26,61 miliar pada tahun buku 2022. Jumlah itu memang menyusut 29,47% dibandingkan laba neto tahun 2021 yang sebesar 37,73 miliar.
Namun BUAH mulai tampak memetik hasil dari strategi bisnis dan ekspansi yang dilakukan. Terlihat dari penjualan yang tumbuh 35,29% secara tahunan menjadi Rp 1,38 triliun sepanjang tahun lalu.
Baca Juga: Perluas Pasar, Segar Kumala Mengincar Omzet Tumbuh hingga 30%
Ekspansi Cabang Baru
BUAH melanjutkan strategi ekspansi penambahan cabang baru dan pergudangan khusus (cold storage) pada tahun ini. Pada kuartal pertama 2023, BUAH merealisasikan penambahan kapasitas gudang sebanyak 2.000 ton di cabang Jakarta.
Pada periode yang sama, BUAH juga melakukan pembukaan cabang baru di Kota Pangkal Pinang - Bangka. Dengan begitu, BUAH memiliki 14 cabang di seluruh Indonesia yang tersebar di Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Manado, Makassar, Palu, Kendari, Aceh, Medan, Denpasar, Ambon, Balikpapan, dan Bangka.
"Salah satu strategi Segar Kumala adalah memperluas target pasar melalui pembukaan cabang baru dan penambahan kapasitas gudang," ujar Syanne.
Baca Juga: Segar Kumala Indonesia (BUAH) Targetkan Impor 600.000 Ton Buah pada 2023
Guna memuluskan rencana ekspansinya, BUAH menyiapkan belanja modal (capex) sebesar Rp 16 miliar pada tahun ini. Capex itu rencananya akan digunakan untuk pembangunan cold storage, melengkapi dan menambah kendaraan serta inventaris kantor.
"Kami juga memastikan proses pengiriman buah-buahan dilakukan dengan baik, difasilitasi rantai distribusi yang selalu menjaga kondisi kualitas tetap dalam keadaan baik sampai ke tangan pelanggan," tutup Syanne.
Dari sisi pergerakan saham, BUAH masih berada di zona hijau. Sejak awal tahun 2023, harga saham BUAH mengalami pertumbuhan 46,63%. Pada perdagangan Jum'at (5/5), saham BUAH ditutup menguat 0,38% ke harga Rp 1.305 per lembar saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News