kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

SIAP juga jajaki bangun PLTU di Vietnam


Rabu, 10 September 2014 / 13:39 WIB
SIAP juga jajaki bangun PLTU di Vietnam
ILUSTRASI. Ilustrasi tanggal merah bulan Maret 2022.


Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Meski bisnis utamanya di bidang pertambangan batubara masih tahap persiapan produksi, hal itu tidak menyurutkan ambisi PT Sekawan Intipratama Tbk (SIAP) untuk menjajaki berbagai kemungkinan ekspansi. 

Herry Priambodo, Sekretaris Perusahaan SIAP menuturkan, induk usaha PT Indo Wana Bara Mining Coal (Indo Wana) menjajaki untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Vietnam. 

Rencana ini merupakan kelanjutan dari perjanjian yang dilakukan Indo Wana dengan dua BUMN Vietnam, Vitacoming dan Petro Vietnam Power. Melalui perjanjian itu, Indo Wana akan memasok batubara untuk kemudian dipasarkan Vitacoming dan diserap Petro Vietnam Power untuk menopang operasional pembangkit listriknya. 

"Perjanjian waktu itu kan sebatas jual-beli batubara, kami inginnya sekarang bisa juga bangun PLTU di sana," kata Herry di Jakarta, kemarin. Namun, Herry mengakui, rencana ini baru tahap penjajakan awal yang harus melalui studi kelayakan lumayan panjang. 

SIAP memang berencana untuk masuk ke bisnis pembangkit listrik. Bulan depan, SIAP mengklaim akan mengakuisisi satu PLTU di Bintan, Kepulauan Riau berkapasitas 2X15 megawatt (MW). 

"Kami sedang due diligence (uji tuntas) PLTU itu, termasuk untuk menentukan valuasinya," kata Herry. Penentuan valuasi PLTU itu, kata Herry, agak berbeda dengan akuisisi lain. 

Soalnya, PLTU itu sejatinya mulai dibangun oleh pemilik lama pada tahun 2012. Bahkan, perusahaan lama itu sudah mendapatkan kucuran pinjaman senilai US$ 30 juta dari Bank CIMB Niaga. 

Herry bilang, perusahaan lama sudah mencairkan US$ 15 juta dari total utang Bank CIMB Niaga. Namun, pembangunan PLTU itu sendiri malah tidak sesuai dengan rencana proyek awal. 

"Bank tidak mau mengucurkan kredit lagi, sehingga pembangunannya terhenti," ungkap Herry. SIAP tertarik untuk mengambil alih PLTU itu lantaran tingginya potensi permintaan listrik di kawasan tersebut. 

SIAP, lanjut Herry, sedang menghitung nilai ekuitas dari PLTU tersebut. "Kami akan bangun dari awal dan tentu saja mengambil-alih utangnya, makanya kami harus hitung dengan cermat valuasinya," kata Herry. 

Jika rencana akuisisi itu terealisasi, SIAP membutuhkan waktu sekitar 1,5 tahun untuk membangun PLTU itu hingga beroperasi secara komersial. Secara umum, Herry bilang, investasi untuk membangun PLTU itu kurang lebih sekitar US$ 1,5 juta per megawatt. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×