Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. PT Sekawan Intipratama Tbk (SIAP), melalui entitas anak usaha PT Indowana Bara Mining Coal (Indowana), mengklaim tinggal selangkah dalam produksi batubara secara komersial.
Direktur Utama Indowana Iwan Bogananta mengatakan, perusahaan siap memproduksi batubara secara komersial mulai bulan November mendatang. "Mulai bulan ini, peralatan produksi yang dibutuhkan sudah dikirim secara bertahap ke lokasi tambang," kata dia dalam keterangan resmi, Kamis (4/9).
Indowana tercatat menguasai konsesi izin usaha pertambangan (IUP) seluas 5.000 hektare (ha) di Kutai Barat, Kalimantan Timur. Berdasarkan perhitungan sumberdaya batubara Indowana tercatat 533 juta ton dengan cadangan 288,15 juta ton.
Indowana sejatinya anak usaha RITS Ventures Limited (RITS). Perusahaan ini melakukan backdoor listing melalui SIAP yang prosesnya selesai pada awal Juli lalu.
Selain mengembangan Indowana, SIAP juga berencana mengakuisisi perusahaan distribusi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan pelumas. Rencana ini terkait dengan pernyataan Komisaris Utama SIAP, Rennier Abdul Rachman Latief yang sebelumnya mengemukakan bahwa SIAP akan mengonsolidasikan PT Mahaputra Adinusa.
Mahaputra adalah perusahaan yang bernaung di bawah RITS dengan bidang usaha distribusi solar dan pelumas. SIAP juga siap memulai ekspansi untuk membangun pabrik ethanol berkapasitas 480.000-1,35 juta ton per tahun.
SIAP sudah menggandeng ProCone GmbH sebagai engieering, procurement, construction (EPC) pabrik itu. Nilai investasi pembangunan pabrik yang ditargetkan selesai pada 2016 itu ditaksir senilai US$ 400 juta-US$ 700 juta.
Sejumlah 70% dari total kebutuhan dana pembangunan pabrik ethanol akan ditutupi oleh ProCone GmbH. Sementara sisanya dari ekuitas SIAP.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News