kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Si karyawan perkebunan yang lincah investasi saham


Selasa, 23 Januari 2018 / 15:45 WIB
Si karyawan perkebunan yang lincah investasi saham
ILUSTRASI. Ilustrasi pasar modal


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

Nah, jika seperti itu, tentu sudah tidak bijak. Padahal, trading harus menggunakan uang menganggur bukan diambil dari tabungan atau dana untuk alokasi kebutuhan lain.

Masih banyaknya yang belum mengerti saham dinilai Weli karena edukasi masih minim dan sebagian masih menganggap judi. Padahal jika trading diperlakukan seperti bisnis, cara mengelolanya juga berbeda. Trader akan fokus, disiplin, tahu mengelola risiko, sekaligus mengerti kapan harus memaksimalkan keuntungan dan menambah modal.

"Saya sendiri trading untuk side income, karena masih berstatus karyawan. Saya mengelola dengan serius, memantau setiap hari. Saya juga tidak selalu cepat untung atau untung besar dadakan alias easy money. Misal dalam 3 hari harus untung 50 %,  nanti emosinya tidak benar. Memberikan return 3/4 % per bulan itu sudah cukup,” ucapnya.

Dalam trading, Weli hanya fokus di lima saham agar terpantau dan fokus.  Berkat fokus, kini kian matang melakukan analisa teknikal dan hasilnya juga tak mengecewakan.

Profit lebih mudah didapat. Ia menggunakan software 'Super Rally Trading System' yang mudah dipelajari dan diterapkan untuk investor pemula."Hasilnya ternyata oke, saya jadi lebih ahli lagi," ujarnya.

Ia menceritakan, beberapa hari belakangan ini, mendapat untung lumayan misal dari saham PGAS karena auto reject atas terus-menerus. Tapi seperti itu tidak setiap hari.

"Saya cenderung suka saham naik perlahan, biasanya stabil. Kalau naik cepat di belakangnya volatile sekali. Saya cari saham steady, naik tidak terlalu cepat. Tentu pernah juga dapat untung dari dari saham yang naik cepat, tapi kita anggap sebagai bonus, karena kalau naik dua tiga kali biasanya langsung turun," ujarnya.

Kata weli, ada peluang yang sangat menjanjikan dalam trading saham asal mengerti bagaimana mengeksekusinya. Nah, satu hal yang juga harus diperhatikan, dalam trading juga juga jangan sampai fokus pada satu saham.

Harus ada diversifikasi untuk menghindari kerugian besar. Tersebar di beberapa saham lebih aman. “Terlalu banyak tidak dikelola dengan baik, juga nanti malah bingung," ujarnya, mengingatkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×