CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

SGRO targetkan produksi CPO naik 30%


Selasa, 04 Juli 2017 / 08:53 WIB
SGRO targetkan produksi CPO naik 30%


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) menargetkan volume produksi crude palm oil (CPO) tahun ini bisa meningkat 20%-30% dibandingkan realisasi tahun lalu. Sehingga, dengan capaian produksi 2016 sebanyak 297.687 ton, SGRO yakin bisa memproduksi 386.993 ton CPO di tahun ini.

Michael Kusuma, Investor Relation SGRO, mengatakan, puncak produksi diprediksi jatuh pada Oktober dan November mendatang. Saat ini, umur tanaman SGRO juga sudah memasuki masa produktif, dengan puncak usia produktif CPO yakni 15 tahun. "Tanaman sawit kami rata-rata berumur 12-13 tahun," kata Michael kepada KONTAN, Senin (2/7).

Sebagian besar tanaman sawit produktif yang berusia 11 tahun masuk dalam pengelolaan kebun inti. Sehingga jumlah volume produksi akan meningkat tiap tahun, sampai menjelang puncak usia produktif. Perusahaan juga akan menambah kapasitas lahan.

Bila telah lewat usia 15 tahun, biasanya volume produksi tanaman tersebut akan sedikit menurun. "Melihat faktor usia kebun, kami optimistis produksi akan meningkat dari tahun lalu," tambahnya. Meredanya efek El Nino juga bakal meningkatkan volume produksi SGRO.

Muhammad Nafan Aji, Analis Binaartha Parama Sekuritas, mengatakan, tahun ini SGRO memang mulai berhasil meningkatkan kinerja, terutama dari sisi penjualan. Pada kuartal I-2017 lalu, penjualan SGRO naik 43% year on year (yoy) menjadi Rp 1,03 triliun. Menurutnya, terdapat dua faktor yang mendorong kenaikan kinerja penjualan SGRO tersebut.

Pertama, meningkatnya harga komoditas, sebagai dampak dari turunnya tingkat persediaan minyak sawit dunia. Kedua, adanya kenaikan volume panen tandan buah segar, seiring dengan pemulihan dampak El Nino terhadap perkebunan sawit.

Nafan bilang, secara teknikal, pergerakan saham SGRO membentuk fase akumulasi dan pola uptrend. Nafan merekomendasikan akumulasi beli SGRO dengan target harga Rp 2.180. Pada perdagangan kemarin, harga SGRO turun 0,75% menjadi Rp 1.997 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×