Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SINGAPURA. Harga kontrak minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) mengalami rebound dari penurunan terbesar dalam 22 bulan terakhir pada hari ini (1/10). Berdasarkan data Bloomberg, pagi tadi, harga kontrak minyak WTI untuk pengantaran November naik sebesar 39 sen menjadi US$ 91,55 per barel di New York Mercantile Exchange. Pada pukul 10.25 waktu Singapura, harga kontrak yang sama berada di posisi US$ 91,43 sebarel.
Pergerakan harga si emas hitam pada hari ini dipengaruhi oleh adanya prediksi peningkatan permintaan minyak dari AS, yang notabene merupakan negara konsumen minyak terbesar dunia. Sementara itu, UBS AG dan Barclyas Plc berpendapat, kondisi terburuk bagi harga minyak global sudah berlalu seiring langkah Arab Saudi memangkas produksinya dan tingkat permintaan minyak global melesat.
Catatan saja, sepanjang kuartal III lalu, harga minyak WTI tergerus 13% dan anjlok 7,1% di sepanjang tahun ini.
Sementara itu, harga kontrak minyak jenis Brent untuk pengantaran November naik sebesar 49 sen atau 0,5% menjadi US$ 95,16 per barel di ICE Futures Europe exchange.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News