Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merosot 2,31% ke level 6.023,29 pada perdagangan Selasa (22/12). Sebanyak 397 saham turun, 123 naik, dan 111 saham stagnan. Penurunan ini didorong oleh saham sektor infrastruktur yang merosot 3,84% dan pertambangan yang terkoreksi 3,39%.
Analis Artha Sekuritas Dennies Christoper Jordan mengatakan, pergerakan IHSG dibayangi oleh kekhawatiran adanya mutasi virus corona serta lonjakan kasus Covid-19 di berbagai negara. Sentimen reshuffle menteri kabinet Jokowi juga terlihat tidak mampu menopang pasar saham.
Untuk perdagangan Rabu (23/12), Dennies memprediksi IHSG akan melanjutkan pelemahannya. Menurut perkiraannya, support 1 IHSG akan berada di level 6.124, support 2 di 6.083, resistance 1 di 6.200, dan resistance 2 di 6.235.
Secara teknikal, candlestick membentuk long black body yang mengindikasikan potensi pelemahan yang cukup besar. "Investor masih cukup khawatir akan semakin banyaknya kasus Covid-19 di berbagai negara, termasuk dari dalam negeri. Selain itu, pergerakan akan minim sentimen data perekonomian jelang libur Natal," tutur Dennies, Selasa (22/12).
Baca Juga: Indeks High Dividend 20 jeblok karena nilai dividen yang dibagi lebih rendah
Bernada serupa, Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani melihat, IHSG berpotensi bergerak mixed untuk menguji celah support yang berada pada level 6.020 dengan resistance di level 6.105. Sentimennya masih berasal dari global terkait kabar adanya mutasi corona di Inggris yang diklaim 70% lebih ganas.
Di sisi lain, secara teknikal, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan, IHSG berpeluang rebound terlebih dahulu dengan support di 6.000 dan resistance di 6.130. Menurut dia, investor dapat memperhatikan peluang buy pada perdagangan esok hari dengan mencermati saham-saham yang masih berada di atas level support-nya, seperti GGRM, TLKM, dan UNVR.
"Kami melihat masih ada potensi koreksi, namun kecenderungannya terbatas pada saham-saham ini," ucap dia. Oleh karena itu, pelaku pasar dapat memperhatikan level support emiten-emiten tersebut.
Baca Juga: Bukan reshuffle, ini yang bikin IHSG merosot 2,31% pada Selasa (22/12)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News