Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak bullish hingga akhir penutupan sesi I. Selama sesi I, investor asing mencatatkan net buy sebesar Rp 87,56 miliar.
Analis e-trading Andrew Aryadi memproyeksi, ada potensi IHSG bergerak ke arah resistancenya di 4.005. Namun Andrew memantau, sepertinya di sesi kedua nanti masih akan terjadi aksi profit taking karena beberapa saham sudah overbought.
Selain itu, lanjut Andrew, ancaman koreksi juga datang dari inflasi Juni yang terbilang cukup tinggi yaitu 0,62% (m o m). "Bila dampak tingginya inflasi tidak terjadi hari ini (2/7), kemungkinan akan terlihat pada perdagangan saham besok," ujar Andrew kepada KONTAN. Dia memprediksi IHSG akan bergerak di range 3.943-4.005 di sesi kedua nanti.
Dia menyarankan investor untuk ambil untung terlebih dulu, terutama pada saham-saham pertambangan. "Jika memang berniat masuk, sebaiknya investor mengambil saham-saham dari sektor barang konsumsi," lanjutnya.
Demikian juga dengan Fridian Warda, Analis Indosurya Securities yang merekomendasikan saham-saham dari sektor barang konsumsi seperti INDF, ICBP dan AISA. "Menjelang bulan puasa, saham dari barang konsumsi memiliki prospek yang bagus," ungkapnya, Senin (2/7).
Fridian mengingatkan, agar investor mengambil langkah wait and see untuk saham-saham dari sektor pertambangan. "Kenaikan minyak Nymex lebih dari 9% menyulut melonjaknya saham-saham komoditas sampai ke arah overbought," jelasnya.
Namun Fridian masih optimistis, tren kenaikan IHSG akan berlanjut sambil menunggu pembukaan bursa Eropa. "Efek hasil KTT Uni Eropa akan berlanjut yang dapat menggiring IHSG ke resisitancenya di 4.050 sampai akhir pekan nanti," ulasnya.
Selain itu, Fridian menambahkan, laporan keuangan semester I juga akan menjadi ajang spekulasi penggerak pasar. Untuk perdagangan sesi kedua IHSG, Senin (2/7), Fridian memperkirakan IHSG bergerak di kisaran 3.950-4.008.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News