Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Pada penutupan perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sesi I, saham PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) menukik tajam hingga 13,18% atau turun 725 poin ke posisi 4.775 dari harga awal penawaran saham 5.500.
Presiden Direktur Saratoga Investasi Sedaya Tbk, Sandiaga S. Uno meyakini, penurunan harga saham SRTG hanya bersifat sementara atau temporer. Menurutnya, publik jangan melihat hal ini dengan instan, karena investasi di pasar saham bersifat investasi jangka panjang.
Menurut Sandiaga, kinerja SRTG tidak dapat dilihat hanya karena penurunan saham ini saja, melainkan secara keseluruhan. Ia menambahkan, Saratoga menampilkan kinerja yang sama baiknya selama 18 bulan ke depan, seperti performa selama ini.
"Budaya di Indonesia lebih mengarah ke instan. Ini hanya efek sementara. Saya percaya waktu akan membangun Saratoga. Investasi di pasar saham adalah jangka panjang," kata Sandiaga di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (26/6).
Menurut Sandiaga, Saratoga senantiasa berusaha untuk menjadi mitra pilihan bagi investor domestik maupun asing yang berminat memberikan komitmen jangka panjangnya di pasar Indonesia.
"Ini langkah pertama kami masuk ke pasar modal, ini tantangan bagi kami. Dana dari IPO Saratoga akan digunakan untuk meningkatkan nilai portofolio perusahaan yang ada," ujar Sandiaga.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Direktur PT Indo Premier Securities Moleonoto selaku penjamin pelaksana emisi mengatakan, saham Saratoga lebih banyak diminati investor asing dibandingkan domestik. Penjualan saham Saratoga juga mengalami kelebihan permintaan (oversubcribed) di atas satu kali.
"Investor asing 90% dan domestik 10%. Porsinya, institusi paling banyak yaitu 90% dan sisanya 10% adalah ritel," kata Moleonoto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News