Seri FR0082 dijagokan jadi yang paling diburu pada lelang SUN Selasa (16/6) nanti

Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana pemerintah menggelar lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (16/6) diperkirakan akan mendapat sambutan yang cukup baik dari investor. Target indikatif hingga Rp 40 triliun dinilai akan dapat tercapai.

Hanya saja, hasil lelang SUN besok dinilai tidak akan bisa berada di level lelang SUN sebelumnya. Asal tahu saja, pada lelang SUN sebelumnya (2/6), jumlah penawaran yang masuk mencapai Rp 105 triliun atau yang tertinggi kedua dalam tahun ini.

Baca Juga: Kupon ORI017 6,4%, di Bawah Estimasi tapi Menarik Untuk Dikoleksi

Pada lelang Selasa, rencananya ketujuh seri SUN berikut yang akan dilelang:

1. SPN03200917 yang jatuh tempo pada 17 September 2020 dengan imbalan diskonto
2. SPN12210304 yang jatuh tempo pada 4 Maret 2021 dengan imbalan diskonto
3. FR0081 yang jatuh tempo pada 15 Juni 2025 dengan imbalan 6,5%
4. FR0082 yang jatuh tempo pada 15 September 2030 dengan imbalan 7%
5. FR0080 yang jatuh tempo pada 15 Juni 2035 dengan imbalan 7,5%
6. FR0083 yang jatuh tempo pada 15 April 2040 dengan imbalan 7,5%
7. FR0076 yang jatuh tempo pada 15 Mei 2048 dengan imbalan 7,375

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia Ramdhan Ario Maruto memperkirakan besaran yield pada lelang SUN besok akan mengikuti pergerakan yield di secondary market.

“Dengan pelemahan yang dinamis dalam beberapa hari terakhir, kondisi secondary market pada Senin (15/6) akan berpengaruh dalam menentukan besaran yield pada lelang SUN,” kata Ramdhan kepada Kontan.co.id, Minggu (14/6).

Baca Juga: CCDC desak Trump kecualikan perusahaan China dari pasar keuangan AS, kenapa?

Jika berbicara terkait seri yang akan diburu, Ramdhan menjagokan seri acuan 10 tahun, yakni FR0082 akan menjadi yang paling diburu pada lelang tersebut. Pasalnya, Ramdhan menilai seri FR0082 saat ini memiliki likuiditas yang tinggi.

Head of Fixed Income Trimegah Asset Management Darma Yudha juga menilai sudah mulai terjadi pergeseran dari seri bertenor pendek ke tenor 10 - 15 tahun.

Yudha mengatakan, risk appetite investor sudah mulai kembali muncul dan berani untuk memanjangkan durasi. “Selain itu, investor domestik juga banyak didominasi oleh perbankan yang memang rata-rata masuk ke seri FR0082,” ujar Yudha.

Baca Juga: Senin (15/6), ORI017 mulai dijual, pemerintah targetkan Rp 5 triliun-Rp 10 triliun

Ramdhan sendiri memproyeksikan untuk yield seri acuan 5 tahun atau FR0081 akan berada di rentang 6,6% - 6,7%. Sedangkan untuk seri FR0082 akan berada di kisaran 7,2% - 7,3%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News