Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penawaran Surat Berharga Negara (SBN) Sukuk Ritel seri SR023 telah berakhir hari ini, dan akan dilanjutkan dengan penjualan Obligasi Negara Ritel seri ORI028 dan Sukuk Tabungan seri ST015.
Mengutip data terakhir salah satu mitra distribusi, Bibit, Senin (15/9/2025) pukul 10.00 WIB, SR023 tenor 3 tahun telah diserap 90,2% atau sekitar Rp 13,53 triliun dari kuota nasional Rp 15 triliun. Sementara itu, SR023 tenor 5 tahun diserap 91,3% atau sekitar Rp 4,57 triliun dari kuota nasional Rp 5 triliun.
Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas, Ramdhan Ario Maruto melihat, hingga pukul 11.10 WIB, kuota penjualan kedua seri SBN tersebut tersisa sekitar 5%. Adapun, penawaran berakhir pukul 12.00 WIB.
Baca Juga: Tingginya Volatilitas Pasar Dorong Minat Investor SBN Ritel Sejak 2020
“Dalam arti ini memang termasuk penjualan obligasi ritel yang rendah sepanjang beberapa kali penerbitan,” ujar Ramdhan kepada Kontan, Senin (15/9/2025).
Meski demikian, hal tersebut tak serta merta menandakan SBN ritel kurang menarik.
Sebab, alasan minimnya serapan SBN ini karena minimnya sosialisasi tren penurunan suku bunga obligasi di pasar, sedangkan investor ritel tidak begitu mengikuti perubahan tren tersebut. Saat ini, tren suku bunga obligasi di pasar berada di bawah 6%.
Baca Juga: Minat Beli SBN Ritel Diramal Terus Naik
“Jadi perlu edukasi ke masyarakat bahwa suku bunga yang ada sekarang ini memang kondisinya lebih rendah dibandingkan kondisi bulan-bulan kemarin,” saran Ramdhan saat dihubungi Kontan, Senin (15/9/2025).
Bila upaya ini digencarkan pada proses penawaran ORI028 dan ST015, serapan keduanya menurut Ramdhan bisa lebih tinggi, dengan proyeksi kupon tetap di bawah 6%.
Meski di bawah 6%, SBN ritel kata Ramdhan akan tetap menarik ketimbang deposito, mengingat risiko investasi dan pajak SBN ritel yang minim.
Selanjutnya: Siapkan Anggaran Rp 800 M, Pemerintah Tanggung Pajak Karyawan Industri Padat Karya
Menarik Dibaca: Ini Tips Jalan Kaki untuk Menurunkan Berat Badan dari Ahli
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News