kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Serap belanja modal hingga Rp 127 miliar, Berlina (BRNA) siap perbaiki kinerja


Jumat, 21 Juni 2019 / 15:17 WIB
Serap belanja modal hingga Rp 127 miliar, Berlina (BRNA) siap perbaiki kinerja


Reporter: Filemon Agung | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Berlina Tbk (BRNA) sejak awal tahun hingga Juni 2019 telah menyerap belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 127 miliar. Serapan belanja modal ini difokuskan untuk memperbaiki kinerja perusahaan yang hingga kini masih mencatatkan kerugian.

Chief Financial Officer PT Berlina Tbk Firman Wahyudi mengatakan, serapan belanja modal ini digunakan untuk pembangunan beberapa fasilitas pabrik. "Ada tiga proyek besar dengan serapan mencapai Rp 120 miliar," ujar Firman, Jumat (21/6).

Adapun ketiga proyek yang dimaksud yakni, pertama kerjasama dengan Danone untuk air minum kemasan galon berbahan Polyethylene Terephthalate (PET). Firman menyebut BRNA telah merampungkan produksi pabrik Sembung Gede in-plant yang terhubung dengan pabrik Danone di Bali. Proyek ini menyerap belanja modal sebesar Rp 50 miliar. 

Kedua, proyek capshield atau tutup kemasan air minum galon lewat pembelian mesin untuk pabrik di Cikarang. Proyek ini menyerap belanja modal sebesar Rp 35 miliar.

Ketiga, proyek farmasi bekerjasama dengan MJB Farma. Pembangunan pabrik in-plant di Jawa Timur ini menyerap belanja modal sebanyak Rp 35 miliar. 

Marketing and Sales Director PT Berlina Tbk Bina Imansiati bilang pembangunan pabrik in-plant merupakan langkah efisiensi BRNA. "Dengan pabrik yang berdekatan maka akan menghemat biaya penyaluran logistik," sebut Bina.

Sementara itu Firman mengungkapkan sejauh ini pabrik Sembung Gede telah rampung pada Juni ini. "Produksi komersil diharapkan pada Juli sembari menanti mesin datang," jelas Firman. 

Adapun kontrak kerjasama tersebut berlaku hingga 2024 mendatang.

Selain ketiga proyek tersebut, Firman menyampaikan, BRNA juga menjalin kerjasama dengan Pertamina untuk pengadaan kemasan minyak pelumas serta beberapa proyek kecil berupa pengadaan kemasan biskuit plastik. 

"Untuk Pertamina penyerapan belanja modal mencapai Rp 7 miliar," ungkap Firman.

Sayangnya baik Firman maupun Bina enggan merinci besaran kontrak yang diperoleh lewat sejumlah kerjasama tersebut.

Melalui sejumlah pencapaian tersebut, perusahaan berharap dapat memperbaiki kinerja di tahun 2019. 

Hingga kuartal I-2019, penjualan perusahaan sebesar Rp 329,57 miliar atau turun 5,38% year on year (yoy) dimana pada periode yang sama di tahun sebelumnya penjualan tercatat sebesar Rp 347,3 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×