kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Serangan ke Suriah belum pasti, harga minyak turun


Kamis, 05 September 2013 / 08:07 WIB
Serangan ke Suriah belum pasti, harga minyak turun
ILUSTRASI. Arus lalu lintas di Jalan Tol Jakarta - Cikampek. WARTA KOTA/Angga Bhagya Nugraha


Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri

NEW YORK. Hari ini, Kamis (5/9) harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) mendekati harga terendah dalam sepekan. Harga minyak turun karena Amerika Serikat (AS) masih mempertimbangkan langkah militer terhadap Suriah.

Bloomberg melaporkan, harga minyak WTI pengiriman Oktober ada di posisi US$ 107,36 per barel, naik 13 sen di New York Mercantile Exchange pukul 10:05 waktu Sydney. Kontrak turun 1,2% menjadi US$ 107,23, penurunan terbesar sejak 20 Agustus dan terendah sejak 26 Agustus.

Volume yang diperdagangkan di bursa berjangka mencapai 78% di bawah rata-rata 100 hari. Penurunan harga minyak terjadi usai Senat Komite Hubungan Luar Negeri mendukung sikap Presiden Barack Obama melakukan operasi militer terbatas terhadap Suriah.

Sementara itu American Petroleum Institute melaporkan, stok minyak di AS turun menjadi 4.160.000 barel pekan lalu. Sementara itu, harga minyak Brent untuk pengiriman Oktober naik 5 sen menjadi US$ 114,96 per barel di ICE Futures Europe exchange di London.

Sementara itu, Senat Hubungan Luar Negeri AS mendukung penggunaan kekuatan secara militer dalam jangka waktu 60 dan bisa diperpanjang 30 hari di Suriah. Namun, keputusan penuh dari Senat AS akan diambil pada pekan depan.

Badan Energi International melansir, Timur Tengah menyumbang 35% produksi minyak mentah global kuartal pertama tahun ini. Suriah yang berbatasan dengan Irak, merupakan produsen terbesar minyak setelah Arab Saudi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×