Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri
NEW YORK. Hari ini, Kamis (5/9) harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) mendekati harga terendah dalam sepekan. Harga minyak turun karena Amerika Serikat (AS) masih mempertimbangkan langkah militer terhadap Suriah.
Bloomberg melaporkan, harga minyak WTI pengiriman Oktober ada di posisi US$ 107,36 per barel, naik 13 sen di New York Mercantile Exchange pukul 10:05 waktu Sydney. Kontrak turun 1,2% menjadi US$ 107,23, penurunan terbesar sejak 20 Agustus dan terendah sejak 26 Agustus.
Volume yang diperdagangkan di bursa berjangka mencapai 78% di bawah rata-rata 100 hari. Penurunan harga minyak terjadi usai Senat Komite Hubungan Luar Negeri mendukung sikap Presiden Barack Obama melakukan operasi militer terbatas terhadap Suriah.
Sementara itu American Petroleum Institute melaporkan, stok minyak di AS turun menjadi 4.160.000 barel pekan lalu. Sementara itu, harga minyak Brent untuk pengiriman Oktober naik 5 sen menjadi US$ 114,96 per barel di ICE Futures Europe exchange di London.
Sementara itu, Senat Hubungan Luar Negeri AS mendukung penggunaan kekuatan secara militer dalam jangka waktu 60 dan bisa diperpanjang 30 hari di Suriah. Namun, keputusan penuh dari Senat AS akan diambil pada pekan depan.
Badan Energi International melansir, Timur Tengah menyumbang 35% produksi minyak mentah global kuartal pertama tahun ini. Suriah yang berbatasan dengan Irak, merupakan produsen terbesar minyak setelah Arab Saudi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News