Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Bitcoin (BTC) mengurangi kerugian karena ketegangan geopolitik yang akut mulai mereda di Timur Tengah. Aset digital ini merosot lebih dari 6% menjadi US$ 59,643 tetapi kembali stabil ke level US$ 62,160.
Seperti diketahui, Israel melancarkan serangan balasan terhadap Iran pada Jumat (19/4) dini hari, kurang dari seminggu setelah serangan roket dan drone Teheran. Aksi ini telah menimbulkan guncangan di pasar global.
Dilaporkan bahwa fasilitas nuklir di kota Isfahan di Iran telah membantu meredakan kegelisahan. Alhasil, saham-saham safe haven tradisional seperti obligasi, emas dan dolar memangkas kenaikan, sementara saham dan ekuitas berjangka AS turun dari posisi terendah sesinya.
Konflik Timur Tengah mendominasi sorotan, membayangi halving Bitcoin yang diperkirakan akan terjadi pada Jumat malam yang akan membatasi pasokan baru token tersebut. Halving secara historis mendukung harga aset digital terbesar itu.
Baca Juga: Israel Menyerang Iran, Bitcoin Merosot di Bawah US$60.000
Namun, kali ini Bitcoin mencapai rekor tertinggi pada pertengahan Maret sebelum Halving dilakukan. Sehingga ini menimbulkan pertanyaan apakah dampak halving sebenarnya telah diabaikan oleh para pedagang.
“Kekerasan Israel-Iran yang sedang berlangsung dapat menyebabkan sentimen penghindaran risiko secara umum di seluruh kripto,” kata Stefan von Haenisch, kepala perdagangan di OSL SG Pte, seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat (19/4).
Namun, Stefan menambahkan, mungkin diperlukan pergerakan penurunan yang signifikan untuk menghilangkan semua sikap bullish di sekitar halving.
Ahli strategi JPMorgan Chase & Co. dan Deutsche Bank AG mengatakan bahwa halving empat tahunan sebagian besar sudah diperhitungkan oleh investor. Sejumlah dana yang diperdagangkan di bursa spot Bitcoin berusia tiga bulan di AS telah membukukan arus keluar bersih selama lima hari berturut-turut menjelang acara tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News