Reporter: Astri Kharina Bangun | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Produk sukuk dan reksadana syariah mengalami perkembangan pesat selama 10 tahun terakhir (2002-2012). Berdasarkan data Bapepam-LK, selama sepuluh tahun terakhir (per 8 Agustus 2012), nilai emisi sukuk melonjak drastis menjadi Rp 9,39 triliun dari Rp 175 miliar pada 2002.
Jumlah sukuk yang pernah diterbitkan 8 Agustus 2012 telah mencapai 52 sukuk. Sementara itu, sukuk yang masih beredar sebanyak 31 sukuk dengan nilai total Rp 6,579 triliun.
Ketua Bapepam-LK Ngalim Sawega mengungkapkan, sukuk korporasi yang beredar tersebut mengambil porsi 9,69% dari total pasar efek surat utang dan sukuk korporasi yang beredar, yakni sebanyak 320 efek.
Ia melanjutkan, tahun ini saja (Januari-8 Agustus 2012) terdapat penerbitan empat sukuk yang telah memperoleh Pernyataan Efektif dari Bapepam-LK. Keempatnya adalah Sukuk Mudharabah II Mayora Indah tahun 2012, Sukuk Ijarah Indosat V tahun 2012, Sukuk Subordinasi Mudharabah Berkelanjutan I Tahap I Bank Muamalat Tahun 2012, dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I ADHI tahap I tahun 2012. Totalnya mencapai Rp 1,475 triliun.
Sementara itu, jumlah reksadana syariah yang diterbitkan meningkat dari 3 produk pada 2002 menjadi 69 produk pada 2012. Reksadana yang aktif sampai dengan 8 Agustus 2012 sebanyak 50 produk dengan total nilai aktiva bersih (NAB) Rp 5,775 triliun.
"Dari sisi proporsi jumlah reksadana syariah mencapai 7,36% dari total reksadana aktif yang berjumlah 679 reksadana. Sementara proporsi NAB reksadana syariah dibandingkan total NAB reksadana yang aktif mencapai 3,23%," ungkap Ngalim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News