kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

September 2016, pasar SBN menanjak 1,21%


Minggu, 02 Oktober 2016 / 16:15 WIB
September 2016, pasar SBN menanjak 1,21%


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Pasar Surat Berharga Negara (SBN) membukukan imbal hasil positif sepanjang September 2016.

Mengacu Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) per 30 September 2016, rata-rata kinerja obligasi negara (INDOBeX Government Total Return) mencapai 1,21% (MoM) ke level 213,16. Ini membaik jika dibandingkan posisi Agustus 2016 yang koreksi 0,06% (MoM).

Senior Research Analyst pasardana.id Beben Feri Wibowo memaparkan, selama September 2016, pasar surat utang pemerintah memang berbalut tren positif. Amunisi utama bersumber dari pemangkasan suku bunga Bank Indonesia (BI) 7 day reverse repo rate (RRR) sebesar 25 bps menjadi 5%. Tercatat sejak awal tahun 2016, BI sudah memangkas suku bunga sebanyak lima kali.

Aksi tersebut menunjukkan perbaikan ekonomi domestik.

Katalis positif juga berasal dari stabilitas mata uang Garuda di hadapan dollar Amerika Serikat (AS). Bahkan rupiah mampu menguat di bawah level Rp 13.000 per dollar AS.
Inflasi dalam negeri juga cukup terkendali. Badan Pusat Statistik menyebutkan, Indonesia mengalami deflasi sebesar 0,02% pada Agustus 2016.

Dari eksternal, keputusan Bank Sentral AS atawa The Fed mempertahankan suku bunga acuan di level 0,25% - 0,5% pada pertemuan 20 September 2016 - 21 September 2016.

Walhasil, investor asing terus menyerbu pasar obligasi negara. Per 28 September 2016, kepemilikan asing di SBN domestik yang dapat diperdagangkan telah melonjak 20,89% (YtD) menjadi Rp 665,35 triliun.

Desmon Silitonga, Analis PT Capital Asset Management menambahkan, pertumbuhan pasar obligasi pemerintah juga disokong oleh POJK No 1/POJK.05/2016 yang rilis awal tahun 2016.

Melalui kebijakan ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mewajibkan para industri lembaga keuangan non bank (IKNB) semisal asuransi dan dana pensiun untuk menggemukkan porsi investasi pada obligasi negara. Untuk tahun 2016, target investasi SBN bagi asuransi dan dana pensiun dibidik 10% - 20%. Patokan tersebut diperbesar menjadi 20% - 30% hingga tahun 2017.

"Kebijakan pengampunan pajak (tax amnesty) sedikit banyak akan apresiasi harga. Memang di periode awal mayoritas dana masih masuk ke bank, sedikit yang ke pasar modal," terangnya. Namun Desmon optimistis aliran dana tax amnesty bakal mulai mengalir ke pasar modal, termasuk SBN pada periode Oktober 2016 - Desember 2016.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×