kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.490   100,00   0,60%
  • IDX 6.520   249,06   3,97%
  • KOMPAS100 949   42,15   4,65%
  • LQ45 738   34,14   4,85%
  • ISSI 202   5,55   2,82%
  • IDX30 382   17,70   4,85%
  • IDXHIDIV20 462   16,68   3,75%
  • IDX80 107   4,47   4,34%
  • IDXV30 110   2,54   2,36%
  • IDXQ30 125   5,23   4,36%

Sepi sentimen dalam negeri


Rabu, 24 April 2013 / 08:27 WIB
Sepi sentimen dalam negeri
ILUSTRASI. Indonesia Corruption Watch (ICW) menyoroti rencana pemerintah yang akan melakukan audit terhadap LSM.


Reporter: Surtan PH Siahaan | Editor: Wahyu T.Rahmawati

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali terkoreksi pada perdagangan, Selasa (23/4). Indeks turun 0,43% ke level 4.975,33 di tengah mayoritas pelemahan pasar saham utama di Asia.

Hampir seluruh sektor memerah pada perdagangan, kemarin. Pelemahan terdalam dialami sektor perkebunan dan konstruksi. Hanya dua sektor saham yang ditutup di zona hijau yakni pertambangan dan konsumer.

Analis Trust Securities, Yusuf Nugraha berujar, pelemahan indeks disebabkan oleh sentimen negatif dari bursa regional. Pelemahan di Asia dipicu rilis HSBC terkait pelemahan manufaktur China. "Pendapat 11 analis yang dihimpun HSBC memprediksi, indeks manufaktur China akan melemah 1,1% pada April 2013," tuturnya.

Yusuf memprediksi, IHSG masih akan terpengaruh sentimen eksternal hari ini. Alasannya, bursa masih miskin sentimen dalam negeri. Katalis positif bisa datang dari data-data ekonomi terbaru Amerika Serikat (AS) yang diprediksi cukup positif. Yusuf menebak, indeks akan menguat terbatas dengan support 4.970 dan resistance 5.010.

Analis AAA Sekuritas, Andy W Gunawan justru melihat potensi pelemahan IHSG. Hal itu didukung oleh sejumlah indikator seperti RSI dan stochastic. Tebakan dia, indeks akan bergerak dengan rentang yang sempit di level 4.944 - 5.031.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×