kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,14   10,84   1.19%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sepekan Naik 1,07%, IHSG Sempat Sentuh All Time High


Jumat, 05 Januari 2024 / 19:33 WIB
Sepekan Naik 1,07%, IHSG Sempat Sentuh All Time High
ILUSTRASI. IHSG bergerak dominan dan sempat menyentuh all-time high (ATH) di 7.403,57 pada perdagangan Jumat (5/1).


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak dominan di zona hijau hingga sempat menyentuh level tertinggi sepanjang masa alias all-time high (ATH) di 7.403,57 pada perdagangan Jumat (5/1). 

Namun, IHSG terkoreksi di akhir perdagangan sehingga ditutup di level 7.350,62 atau turun 0,15% dari hari sebelumnya. Akan tetapi, dalam sepekan, IHSG masih tercatat meningkat 1,07% dari level 7.272,79 pada Jumat pekan lalu. 

Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, koreksi IHSG pada Jumat (5/1) terjadi karena penguatan IHSG sudah relatif terbatas. Secara teknikal, IHSG sudah karena berada di akhir fase uptrend-nya.

Di sisi lain, penurunan IHSG sejalan dengan pergerakan pasar global yang juga terkoreksi.

"Hal tersebut diperkirakan karena meningkatnya kembali yield US Treasury tenor 10 tahun ke angka 4% ditambah The Fed yang nampaknya masih cenderung hawkish (higher for longer) untuk suku bunganya," tutur Herditya saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (5/1).

Baca Juga: IHSG Sempat Sentuh All Time High pada Jumat (5/1), Ini Kata Analis

Namun demikian, pada pekan ini, pergerakan IHSG cenderung menguat karena masuknya kembali dana asing ke pasar modal Indonesia. Pendorong lainnya juga berasal dari saham perbankan big caps yang naik berkat adanya katalis dari pembagian dividen. 

Perbankan big caps yang dimaksud adalah BBCA, BBNI, BBRI, dan BMRI yang memang menjadi penggerak IHSG. Saham-saham lain yang mendorong performa IHSG adalah emiten batubara, seperti ITMG dan PTBA yang harganya juga menguat cukup signifikan.

Head of Research InvestasiKu Cheril Tanuwijaya menambahkan, koreksi IHSG yang terjadi pada Jumat (5/1) disebabkan oleh aksi ambil keuntungan (profit taking) karena IHSG sudah naik signifikan. Para pelaku pasar juga mengantisipasi rilis data pengangguran AS Jumat (5/1) malam. 

Sementara kenaikan IHSG dalam sepekan yang mencapai 1,07% ditopang oleh kenaikan saham-saham big banks berkat sentimen pembagian dividen.

"Ada rebound juga dari saham-saham energi karena volatilitas harga batubara dan minyak akibat lanjutan ketegangan di Timur Tengah," ungkap Cheril. 

Untuk pekan depan, Cheril memprediksi, IHSG akan cenderung turun dengan kisaran pergerakan di 7.250-7.400. Para pelaku pasar mengantisipasi rilis data ekonomi China yang diperkirakan masih menunjukkan perlambatan. 

Herditya juga memprediksi, IHSG rawan terkoreksi pada pekan depan dengan support di 7.300 dan resistance di 7.422. Pergerakan IHSG juga akan dipengaruhi oleh aksi profit taking, pergerakan bursa global, harga komoditas dunia, serta rilis data inflasi AS dan China. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×