kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Sepekan ini, rupiah melemah 0,57%


Jumat, 19 Februari 2016 / 18:21 WIB
Sepekan ini, rupiah melemah 0,57%


Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Sepanjang pekan ini rupiah terhitung melemah, efek penurunan suku bunga Bank Indonesia jelang pengujung pekan disinyalir jadi salah satu penyebab tergelincirnya valuasi rupiah.

Di pasar spot, Jumat (19/2) posisi rupiah melemah tipis 0,04% ke level Rp 13.509 per dollar AS dibanding hari sebelumnya. Sedangkan sepanjang pekan ini rupiah sudah tergores 0,57%.

Di kurs tengah Bank Indonesia rupiah pun merunduk 0,51% ke level Rp 13.549 per dollar AS dengan kemerosotan 0,57% dalam sepekan terakhir.

Rully Arya Wisnubroto, Analis Pasar Uang Bank Mandiri mengatakan pelemahan rupiah karena dua hari terakhir pasar merespon pemangkasan suku bunga Bank Indonesia ke level 7,0% yang ditetapkan Kamis (18/2). Hanya saja memang pelemahan ini terhitung tipis.

“Dari sisi fundamental domestik sedang kuat dan prima, ditambah lagi di akhir pekan ini BI melakukan intervensi,” jelas Rully. Tidak heran posisi rupiah masih terjaga di level Rp 13.500.

Sebut saja data neraca perdagangan Januari 2016 yang tercatat surplusnya naik ke level US$ 50,6 juta. Meski mengecil jauh dibanding Januari 2015 lalu, tapi ini ditanggapi pasar sebagai sinyal pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih akan terus berlangsung sepanjang tahun.

Selain itu, USD pasca pengumuman The Fed minutes pun perlahan mulai terangkat lagi. Pasalnya dalam sepekan terakhir sajian data ekonomi AS kembali pulih. Mulai dari klaim pengangguran mingguan yang turun hingga prediksi inflasi inti AS yang naik.

"Hanya saja memang dalam beberapa pekan terakhir penguatan rupiah itu signifikan, jadi pekan ini secara teknikal sudah mengarah lemah," jelas Rully. Ada aksi profit taking yang menggerus rupiah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×