Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Mata uang rupiah masih bertenaga untuk menguat di akhir pekan. Rupiah berharap pada dukungan kenaikan harga saham serta peluang melemahnya dollar AS.
Analis PT Esandar Arthamaas Berjangka, Tonny Mariano mengatakan, penurunan suku bunga Bank Indonesia (BI) dapat membuat suku bunga kredit turun dan membantu para pelaku usaha di dalam negeri.
Dengan demikian, efek jangka panjang akan positif ke rupiah. "Untuk jangka pendek rupiah kemungkinan ditinggalkan investor lantaran imbal hasilnya jadi rendah," ujarnya.
Di sisi lain, turunnya suku bunga BI memberi efek positif pada pergerakan harga saham. Untuk itu, Tonny berharap kenaikan saham akan mengangkat rupiah di akhir pekan ini.
Sementara dari sisi eksternal, sentimen dari data ekonomi Amerika Serikat (AS) yakni klaim pengangguran akan turut mempengaruhi penggerak rupiah. AS merilis data klaim pengangguran ada Kamis malam (18/2) dengan proyeksi naik menjadi 275.000 dari sebelumnya 269.000.
Di pasar spot, Kamis (18/2) nilai tukar rupiah terhadap dollar AS menguat tipis 0,03% ke level Rp 13.503 dibanding sehari sebelumnya. Sementara di kurs tengah BI rupiah menanjak 0,18% ke level Rp 13.479.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News