kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Sentimen-sentimen yang Jadi Penggerak IHSG Sepanjang Pekan Ini


Selasa, 22 November 2022 / 05:15 WIB
Sentimen-sentimen yang Jadi Penggerak IHSG Sepanjang Pekan Ini


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan ini mendapat pengaruh dari empat sentimen. 

Tiga sentimen pertama dari pekan lalu adalah rilis terbaru neraca perdagangan, kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) dan pertumbuhan kredit. 

Sementara itu, pada pekan ini investor masih menunggu rilis FOMC Minutes bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed.

Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas Mino mengatakan terkait neraca perdagangan, Indonesia mencatatkan surplus US$ 5,67 miliar pada Oktober 2022. 

Baca Juga: IHSG Berbalik Melemah ke 7.057,8 di Sesi Pertama, Sektor Teknologi Merosot

Surplus neraca perdagangan ini ditopang oleh sektor non-migas. 

Dari awal tahun, neraca perdagangan Indonesia 2022 sudah surplus sebesar US$ 45,52 miliar.

"Ini angka yang cukup besar dan menjadi sentimen positif untuk Gross Domestic Product (GDP) Indonesia karena tercatat sebagai penambah pertumbuhan ekonomi,"  ujar Mino dalam keterangan tertulisnya, Senin (21/11).

Terkait suku bunga acuan BI, kenaikan suku bunga 50 basis points (bps) akan menurunkan ekspektasi inflasi tinggi. 

Hal ini untuk memastikan inflasi inti ke depan dapat kembali ke target 3,0 plus minus 1%.

Kemudian, pemulihan kinerja korporasi dan rumah tangga yang berlanjut turut menopang peningkatan kredit dan kredit UMKM.

Pertumbuhan kredit ini menjadi salah satu sinyal bahwa suatu ekonomi mulai sehat.

Baca Juga: IHSG Berpeluang Menguat Terbatas (21/11), Ini Rekomendasi 6 Saham BNI Sekuritas

Untuk pekan ini, investor akan menanti rilis FOMC Minutes The Fed apakah mengendurkan kenaikan suku bungan atau tidak.

Jika The Fed menaikkan suku bunga di 50 bps, maka menjadi sentimen positif untuk pasar. 

Alhasil, BI kemungkinan juga hanya akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps. 

Artinya suku bunga acuan Indonesia di akhir tahun hanya akan di level 5,5%. Ini sinyal yang cukup positif.

Untuk kebutuhan trading pekan ini, Mino merekomendasikan buy saham-saham dari sektor barang konsumen primer, barang konsumen non-primer, barang baku, dan teknologi. 

Cermati Saham Berikut:

  • CMRY, support Rp 4.520, resistance Rp 4.710.
  • SIDO, support Rp 740, resistance Rp 785.
  • LPPF support Rp 4.920, resistance Rp 5.125
  • TPIA support Rp 2 360, resistance Rp 2.410
  • GOTO support Rp 212, resistance Rp 240.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×