Reporter: Hasyim Ashari | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali belum bias naik meskipun Yield SUN turun. Hal ini disebabkan masalah global terutama masalah politik yang terjadi di luar negeri.
Analis NH Korindo Securities, Bima Setiaji menyampaikan bahwa dua hari ini penurunan IHSG disebabkan dua masalah politik di luar negeri. Untuk hari Senin (19/12) itu disebabkan sentiment drone Selam AS yang disita China.
“Sedangkan untuk hari ini, itu disebabkan masalah kekerasan di Jerman dan pembunuhan Duta Besar Rusia untuk Turki di Ankara,” ujar Bima kepada KONTAN, Selasa (20/12).
Keduanya jika dilihat memiliki kesamaan, di mana IHSG sempat berada di zona positif untuk beberapa saat, namun menjelang penutupan balik melemah.
Sayangnya investor terlalu terpengaruh resiko global. Kemudian kondisi pergerakan pasar hari ini juga sangat sepi, jadi IHSG kurang pendukung untuk melawan sentiment global. Tapi asing ternyata sudah mulai net buy hari ini, jadi besok ada peluang IHSG untuk rebound.
Direktur Investa Saran Mandiri, Hans Kwee juga menyampaikan hal yang sama. Menurutnya melemahnya IHSG di dua hari ini merupakan sentimen global. Namun, untuk besok diperkirakan akan naik kembali.
Sebelumnya, IHSG kembali memerah pada perdagangan, Selasa (20/12). Mengacu data RTI, indeks ditutup terkoreksi 0,57% atau 29,435 poin ke 5.162,477.
Ada 210 saham bergerak turun, 107 saham bergerak naik, dan 99 saham stagnan. Volume perdagangan hari ini 12,92 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 9,23 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News