kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45897,60   4,88   0.55%
  • EMAS1.365.000 -0,22%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sentimen Eksternal Dorong Penguatan Rupiah Pekan Ini


Jumat, 17 Mei 2024 / 18:41 WIB
Sentimen Eksternal Dorong Penguatan Rupiah Pekan Ini
ILUSTRASI. Kurs rupiah ditutup menguat di seluruh pasar sepanjang pekan ini. Sentimen global menjadi pendorong penguatan rupiah.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah ditutup menguat di seluruh pasar sepanjang pekan ini. Sentimen global menjadi pendorong penguatan rupiah.

Di pasar spot, dalam sepekan rupiah ditutup menguat 0,57%. Sementara di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) menguat 0,64%.

Namun, secara harian justru rupiah melemah pada Jumat (17/5). Di pasar spot rupiah melemah 0,20% ke Rp 15.955 per dolar Amerika Serikat (AS) dan di Jisdor BI melemah 0,21% ke Rp 15.978 per dolar AS.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, rupiah dibuka melemah pada perdagangan hari ini akibat data AS yang dirilis kemarin cenderung mixed. Selain itu, pernyataan dari pejabat the Fed yang cenderung mendukung kebijakan ‘higher-for-longer’ dari the Fed.

Meskipun dibuka melemah, sepanjang hari pergerakan rupiah mampu memagkas tren pelemahannya hingga mampu ditutup melemah terbatas. Sepanjang pekan ini, rupiah mampu bergerak menguat ke bawah level Rp 16.000, pertama kalinya sejak bulan April.

"Ini akibat tren perlambatan dari inflasi konsumen, serta pernyataan dari Jerome Powell," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (17/5).

Baca Juga: Hari Ini Melemah, Rupiah Menguat 0,57% Sepekan ke Rp 15.955 Per Dolar, Jumat (17/5)

Pekan depan, Josua memprediksi, rupiah berpotensi bergerak sideways akibat minggu yang pendek pada pekan depan. Lalu, data-data AS yang cenderung penting rilis pada saat libur panjang di Indonesia, seperti FOMC minutes, US Manufacturing PMI, serta Initial Jobless Claims.

Pengamat Komoditas dan Mata Uang Lukman Leong juga sependapat bahwa akan minim data yang dirilis. Namun, investor mengantisipasi beberapa pidato pejabat the Fed terutama Powell serta risalah pertemuan FOMC.

"Apabila Powell kembali mengulangi sikap dovish, apalagi setelah rilis data inflasi, maka ini dapat kembali melemahkan dolar AS," sebutnya.

Sementara dari domestik, investor mengantisipasi rapat dewan gubernur BI, yang walau diperkirakan akan mempertahankan kebijakan suku bunga. Namun diharapkan, BI akan memberikan pernyataan yang hawkish dalam upaya mendukung stabilitas nilai tukar rupiah.

Ia pun memperkirakan rupiah akan bergerak direntang Rp 15.850 - Rp 16.100 per dolar AS di pekan depan. Adapun perkiraan Josua, rupiah akan bergerak dikisaran Rp 15.925 - Rp 16.025 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×