Reporter: Michelle Clysia Sabandar | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah berhasil menguat terhadap dollar AS dan kembali ke bawah level Rp 14.200 per dollar AS pada perdagangan Kamis (24/5).
Mengutip Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot menguat 76 poin atau setara 0,53% ke level Rp 14.133 per dollar AS pada pukul 18.00 WIB. Kemarin, mata uang Garuda menembus level Rp 14.209 per dollar, terlemah sejak Oktober 2015.
Namun, kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatat, rupiah masih melemah tipis 0,09% menjadi Rp 14.205 per dollar AS.
Direktur Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, penguatan rupiah karena sentimen positif pergantian Gubernur BI dan rencana paripurna revisi UU Teroris pada Jumat nanti.
Menurut Ibrahim, Gubernur BI yang baru dianggap moderat, sehingga membuat pasar semakin tertarik untuk berinvestasi di pasar domestik. Selain itu, pengesahan UU Teroris akan membuat pasar merasa nyaman. "Karena sebelumnya isu bom yang cukup menguncang Indonesia sempat memicu rupiah melemah," katanya, hari ini.
Andri Hadiyanto, analis Asia Tradepoint Futures menilai, apresiasi rupiah lebih disebabkan penurunan yield US Treasury. Apalagi, hasil notulensi FOMC yang dirilis Rabu malam menunjukkan pejabat The Federal Reserves tidak membahas kenaikan suku bunga pada Juni mendatang. Pasar menganggap, The Fed tidak terlalu agresif mengerek suku bunga, sehingga investor beralih dan melepas dollar AS.
Andri memperkirakan, penguatan rupiah bakal berlanjut. Efek kenaikan suku bunga Bank Indonesia akan mulai terasa. Pada awal Juni, rupiah berpotensi menguat lebih signifikan. "Kecil kemungkinan rupiah akan melewati level tertinggi kemarin," katanya.
Prediksi Andri, besok, rupiah akan bergerak di rentang Rp 14.050 hingga Rp 14.090 per dollar AS. Sementara, Ibrahim memperkirakan pergerakan rupiah akan berada di rentang support Rp 14.073 dan resistance Rp 14.164 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News