kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45933,51   -30,21   -3.13%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sentimen Berimbang, Samuel Sekuritas Pasang Rating Netral untuk Sektor Properti


Rabu, 02 Februari 2022 / 14:32 WIB
Sentimen Berimbang, Samuel Sekuritas Pasang Rating Netral untuk Sektor Properti
ILUSTRASI. Samuel Sekuritas memberikan rating neutral untuk sektor properti karena sentimen positif dan negatif berimbang.


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Samuel Sekuritas memberikan rating neutral untuk sektor properti tahun ini. Hal itu akibat berimbangnya sentimen positif dan negatif pada sektor properti.

Analis Samuel Sekuritas, Olivia Laura menyebutkan, penjualan properti residensial di pasar primer Indonesia turun 15,19% secara tahunan (yoy) pada kuartal III 2021. Utamanya, disebabkan oleh turunnya penjualan rumah tipe kecil sebesar 32,99%. Sementara penjualan rumah tipe menengah dan besar, masing-masing naik 7,01% yoy dan 45,57% yoy.

Meski secara tahunan menurun, secara kuartalan penjualan properti residensial tumbuh 1,67% qoq pada kuartal III 2021. Pertumbuhan didorong dari kenaikan tipe menengah sebesar 20,27% qoq dan tipe besar 42,53% qoq. Namun, penjualan rumah kecil turun 14,66% qoq.

Berdasarkan hasil Survei Harga Properti Residensial (SHPR) Bank Indonesia, Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) kuartal III 2021 naik sebesar 1,41% yoy.

Di sisi lain, permintaan untuk properti komersial di kuartal III 2021 menunjukkan kenaikan, meskipun tidak begitu signifikan atau 0,13% yoy. Kenaikan ini didorong oleh kategori jual yang tumbuh 0,12% yoy, khususnya di daerah Bogor, Tangerang, Depok, dan Bekasi.

Baca Juga: Suku Bunga Diramal Bakal Naik, Simak Rekomendasi Saham Emiten Properti Berikut Ini

Pada kategori sewa, pertumbuhan permintaan properti komersial cenderung melambat pada kuartal III 2021 atau tumbuh 1,48% yoy. Sementara pada kuartal II 2021 pertumbuhannya capai 4,86% yoy.

Olivia memandang hal itu seiring adanya diskon sewa mal hingga 75% di bulan Juli-Agustus 2021 serta turunnya permintaan sewa kantor dan hotel akibat PPKM Darurat, yang turut menekan occupancy rate hotel hingga 15%-20% pada periode tersebut.

"Kami memproyeksikan pengurangan diskon sewa mal dan peningkatan tingkat hunian hotel seiring dengan pemulihan ekonomi di 2022 dapat meningkatkan recurring income dari segmen properti komersial," tulisnya dalam riset, Rabu (26/1).

Nah, hingga akhir 2021 sejumlah emiten properti berhasil mencatatkan angka marketing sales yang memuaskan. CTRA membukukan marketing sales sebesar Rp 7,4 triliun atau tumbuh 35% yoy, melampaui ekspektasinya dan juga target yang ditetapkan perusahaan (124%). CTRA mencatatkan Rp 2,1 triliun dari peluncuran 3 proyek baru dan 14 klaster baru di dalam proyek yang sudah ada.

Lalu, SMRA mencatatkan marketing sales sebesar Rp 5,2 triliun atau tumbuh 59% yoy, melampaui ekspektasinya dan target yang ditetapkan perusahaan. Kenaikan itu ditopang oleh penjualan dari Summarecon Bogor yang mencapai Rp 1,9 triliun dan Summarecon Serpong sebesar Rp 1,8 triliun.

Kemudian, PWON memperoleh marketing sales sebesar Rp 1,43 triliun atau tumbuh 43% yoy. Sementara itu, BSDE memperoleh marketing sales sebesar Rp 6,1 triliun, tumbuh 29% yoy hingga September 2021, mencapai 87% dari target sebesar Rp 7 triliun.

"Kami yakin marketing sales BSDE juga dapat melampaui target 2021 yang ditetapkan," imbuhnya.

Baca Juga: Daftar Saham LQ45 Periode Februari-Juli 2022 Berlaku Mulai Hari Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet Using Psychology-Based Sales Tactic to Increase Omzet

[X]
×