CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.667   73,00   0,46%
  • IDX 7.323   79,45   1,10%
  • KOMPAS100 1.127   9,51   0,85%
  • LQ45 891   3,65   0,41%
  • ISSI 223   2,50   1,14%
  • IDX30 459   1,60   0,35%
  • IDXHIDIV20 554   0,06   0,01%
  • IDX80 129   0,87   0,68%
  • IDXV30 138   -0,37   -0,26%
  • IDXQ30 153   0,16   0,10%

Suku Bunga Diramal Bakal Naik, Simak Rekomendasi Saham Emiten Properti Berikut Ini


Sabtu, 29 Januari 2022 / 12:00 WIB
Suku Bunga Diramal Bakal Naik, Simak Rekomendasi Saham Emiten Properti Berikut Ini


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten properti berhasil catatkan kinerja yang apik dan memuaskan sepanjang 2021 kemarin. Perolehan rata-rata marketing sales emiten properti pada 2021 bahkan berhasil melampaui ekspektasi.

Analis Samuel Sekuritas Olivia Laura mengatakan, PT Ciputra Development Tbk (CTRA) berhasil membukukan marketing sales sebesar Rp 7.4 triliun pada 2021 atau tumbuh 35% year on year. Laura bilang, perolehan tersebut melampaui ekspektasi Samuel Sekuritas (117%) dan target yang ditetapkan perusahaan (124%). 

Lalu, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) berhasil mencatatkan marketing sales sebesar Rp 5.2 triliun atau naik 59% yoy. Catatan tersebut melampaui ekspektasi Laura (115%) serta target yang ditetapkan perusahaan (131%). 

Berikutnya, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) memperoleh marketing sales sebesar Rp 1.43 triliun atau tumbuh 43% yoy di 2021. Ia bilang, angka tersebut sedikit di atas ekspektasinya dan perusahaan (102%).

Baca Juga: Kinerja Diramal Lebih Solid, Simak Rekomendasikan Saham Antam (ANTM) Berikut Ini

Sementara itu, terakhir PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) juga telah memperoleh marketing sales sebesar Rp 6.1 triliun hingga akhir September 2021 atau naik 29% yoy, 

“Perolehan tersebut mencapai 87% dari target yang sebesar Rp 7 triliun. Kami yakin marketing sales BSDE juga dapat melampaui target yang ditetapkan untuk 2021,” tulis Laura dalam risetnya pada Jumat (28/1).

Terdapat angin segar bagi industri properti seiring pemerintah memperpanjang insentif fiskal berupa PPN yang ditanggung pemerintah (DTP) untuk pembelian rumah hingga Juni 2022. 

Kendati begitu, besaran PPN DTP tahun ini berkurang separuhnya dibandingkan tahun lalu. Untuk rumah dengan harga hingga Rp 2 miliar, PPN DTP dikurangi menjadi 50% dari sebelumnya 100%, sedangkan rumah seharga Rp 2 miliar - Rp 5 miliar mendapat PPN DTP sebesar 25% dari sebelumnya 50%.

Laura menilai, jika pemerintah tidak melakukan perpanjangan terhadap PPN DTP, hal ini tidak banyak berpengaruh terhadap penjualan emiten properti.

Baca Juga: Harganya Melesat Sejak IPO, Saham ADMR Sudah Kemalahan?

Pasalnya, secara kontribusi, rumah yang mendapatkan PPN DTIP kurang dari 30% dari total marketing sales bagi BSDE (13%), SMRA (15%), dan CTRA (27%). Hanya PWON yang punya kontribusi insentif PPN yang tinggi, yakni mencapai 87%.

Ditambah lagi, tahun ini terdapat potensi Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan yang bisa jadi katalis negatif untuk sektor properti karena artinya suku bunga KPR juga akan naik. Laura juga melihat para developer di primary market yang semula banyak menjual properti dengan harga diskon, akan menaikkan harga jualnya.

 


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×