kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

Sentimen AS dan Timur Tengah Dominan, Simak Proyeksi Rupiah untuk Jumat (27/10)


Kamis, 26 Oktober 2023 / 19:07 WIB
Sentimen AS dan Timur Tengah Dominan, Simak Proyeksi Rupiah untuk Jumat (27/10)
ILUSTRASI. Karyawan penukaran mata uang asing menunjukan dollar Amerika Serikat di Masayu Agung, Jakarta, Rabu (05/09). KONTAN/Fransiskus Simbolon/05/09/2018


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berpotensi menguat pada perdagangan Jumat (27/10). Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, rupiah berpotensi menguat di tengah ekspektasi rilis data pertumbuhan ekonomi AS kuartal III-2023.

Produk domestik bruto (PDB) AS di triwulan ketiga yang dirilis Kamis (26/10) malam diprediksi meningkat dibandingkan dengan PDB kuartal sebelumnya. 

"Peningkatan data PDB AS bakal mendorong ekspektasi The Fed untuk mempertahankan suku bunganya lebih lama, terutama karena risiko resesi yang semakin kecil," tutur Josua saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (26/10). 

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi menambahkan, kekhawatiran terhadap potensi eskalasi perang Israel-Hamas masih terus terjadi seiring dengan berlanjutnya serangan rudal ke Gaza. Bahkan Israel menegaskan kembali komitmennya untuk melakukan serangan darat di wilayah tersebut. 

Baca Juga: Kompak, Rupiah Jisdor Melemah 0,39% ke Rp 15.933 Per Dolar AS Pada Kamis (26/10)

Selain itu, tanda-tanda penguatan ekonomi AS diperkirakan akan memberikan ruang bagi Federal Reserve untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama. Namun para pejabat The Fed tetap membuka peluang untuk setidaknya satu kali kenaikan suku bunga di sisa tahun ini.

"Pejabat The Fed juga memberikan isyarat bahwa suku bunga akan tetap lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama di tengah tingginya inflasi dan kuatnya perekonomian," ucap Ibrahim.

Pelaku pasar menunggu rilis data inflasi PCE AS bulan September 2023 pada Jumat (27/10). 

Ibrahim memperkirakan, mata uang rupiah akan fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp 15.910- Rp 15.970 pada perdagangan Jumat (27/10). Sementara Josua memprediksi, rupiah akan bergerak menguat terbatas di kisaran Rp 15.900-Rp 16.000 per dolar AS.

Baca Juga: Loyo, Rupiah Spot Melemah 0,31% ke Rp 15.920 Per Dolar AS Pada Kamis (26/10)

Sebagai informasi, berdasarkan data Bloomberg, rupiah lanjut melemah 0,31% ke level Rp 15.919 per dolar AS pada perdagangan Kamis (26/10).

Menurut kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia, nilai tukar rupiah berada di angka Rp 15.933 melemah dari Rp 15.871 pada hari perdagangan sebelumnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×