kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.490   100,00   0,60%
  • IDX 6.520   249,06   3,97%
  • KOMPAS100 949   42,15   4,65%
  • LQ45 738   34,14   4,85%
  • ISSI 202   5,55   2,82%
  • IDX30 382   17,70   4,85%
  • IDXHIDIV20 462   16,68   3,75%
  • IDX80 107   4,47   4,34%
  • IDXV30 110   2,54   2,36%
  • IDXQ30 125   5,23   4,36%

Senin, IHSG diprediksi melanjutkan pelemahan


Minggu, 12 April 2015 / 23:01 WIB
Senin, IHSG diprediksi melanjutkan pelemahan
ILUSTRASI. Nilai tukar rupiah spot menguat 0,30% ke level Rp 15.890 per dolar AS pada Senin (30/10).


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah di akhir pekan. Pada perdagangan Jumat (10/4), IHSG ditutup melemah 0,17% ke level 5.491,34. Meski begitu, selama sepekan IHSG menguat 0,64%.

Sementara di akhir pekan lalu, bursa Asia yang tercermin dalam indeks MSCI Asia Pacific itu menguat 0,34% ke level 152,36 di akhir pekan lalu. Angka tersebut sekaligus menjadi level tertinggi bursa Asia sepanjang masa. Dengan begitu, selama sepekan bursa Asia menanjak 2,99%.

Analis NH Korinso Securities Reza Priyambada menjelaskan IHSG tak mampu mempertahankan posisinya pasca menyentuh level tertingginya sehingga cenderung terkoreksi. Menurutnya, masih adanya aksi investor asing yang mencetak net sell dan tak banyaknya saham-saham big caps dalam tog gainer memberikan sentimen negatif terhadap laju indeks.

Bahkan masih berlanjutnya penguatan rupiah terhadap dollar AS juga tak mampu mengimbangi sentimen negatif tersebut. Adapun di akhir pekan asing masih mencatatkan aksi jual alias net sell sebesar Rp 74,91 miliar.

Sementara menurut Alwy Assegaf, Analis Universal Broker Indonesia pelemahan IHSG itu lantaran para investor mengambil langkah antisipasi terhadap sejumlah data yang akan siap dirilis di pekan ini.

Data tersebut antara lain, seperti keputusan BI rate yang diperkirakan stagnan di level 7,5% dan pengumuman neraca perdagangan dalam negeri.

Tak hanya itu, dari luar negeri juga akan ada data yang tak kalah penting yakni pengumuman GDP China. Konsesus memperkirakan data tersebut akan melambat dari bulan sebelumnya. Maka tak heran jika, Alwy bilang di awal pekan investor akan cenderung wait and see dan melakukan aksi profit taking

Dari sisi teknikal, Reza melihat IHSG di akhir pekan lalu indikator MACD masih bergerak mendatar dengan histogram positif. Indikatir RSI dan stochastic gagal mencoba untuk naik. Ia juga memperkirakan, akan diwarnai aksi jual.

Sehingga, bukan tak mungkin IHSG akan melanjutkan pelemahan lanjutan di kisaran 5.468-5.500. Alwy juga memperkirakan IHSG akan menurun di kisaran pergerakan 5.466-5.508.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×