Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebanyak empat saham emiten pendatang baru akan memulai debut perdagangan perdananya pada Senin (10/7).
Mengutip laman e-IPO, saham PT Widiant Jaya Krenindo Tbk (WIDI), PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK), PT Carsurin Tbk (CRSN), PT Graha Prima Mentari Tbk (GRPM) akan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia pada Senin (10/7).
WIDI memasang harga penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) senilai Rp 100. Dalam aksi korporasi ini, WIDI melepas sebanyak-banyaknya 400 juta saham biasa. Nilai tersebut setara dengan 25% dari modal ditempatkan dan disetor usai IPO.
Dus, Widiant Jaya Krenindo berpotensi mengantongi dana segar sejumlah Rp 40 miliar. Sekitar 51,63% atau sekitar Rp 22,2 miliar dana hasil IPO akan digunakan untuk pembelian alat berat. Sisa dana IPO akan digunakan Widiant Jaya Krenindo untuk pembiayaan kebutuhan operasional sehari-hari seperti gaji karyawan hingga biaya transportasi.
Baca Juga: Cinema XXI akan Gelar IPO, Incar Dana Segar Rp 2,4 Triliun
Sementara TGUK menetapkan harga penawaran umum saham perdana di level Rp 110. Waralaba minuman merk Teguk ini menerbitkan sebanyak-banyaknya 1,07 juta saham dalam gelaran IPO. Nilai itu setara dengan 30% dari modal ditempatkan dan disetor penuh pasca-IPO.
Dengan demikian, TGUK berpeluang memperoleh dana IPO sejumlah Rp 117,85 miliar. Setelah dikurangi biaya-biaya emisi, dana segar tersebut akan digunakan untuk dua hal.
Pertama, sebesar 60% bakal dipakai untuk belanja modal alias capital expenditure berupa pengembangan dan penambahan gerai. Sisanya akan digunakan untuk modal kerja.
CRSN mematok harga IPO Rp 125 per saham. Carsurin melepas sebanyak-banyaknya 600 juta saham baru dengan nilai nominal Rp 50 per saham. Ini mewakili 20,75% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.
Alhasil, perusahaan yang bergerak di industri Testing, Inspection dan Certification (TIC) ini berpotensi memperoleh dana segar sebanyak Rp 75 miliar.
Baca Juga: Ekspansi Gerai Bioskop, Cinema XXI Gelar IPO
Seluruh dana IPO yang diperoleh Carsurin akan dipergunakan untuk kepentingan produktif. Sekitar 97,92% akan digunakan untuk belanja barang modal alias capital expenditure.
Rinciannya, sekitar 23,35% untuk renovasi bangunan laboratorium yang berada di lima lokasi, yakni dua laboratorium di Sumatera, dua di Sulawesi dan satu laboratorium di Maluku.
Kemudian 67,32% akan dipakai untuk belanja alat-alat laboratorium beserta perlengkapannya. Terakhir sekitar 7,25% untuk belanja peralatan dan perlengkapan kantor.
Lalu sisa dana IPO sekitar 2,08% digunakan untuk modal kerja alias working capital antara lain, tetapi tidak terbatas untuk pembelian bahan habis pakai dalam kegiatan operasional dan sewa kendaraan.
Baca Juga: Bursa Efek Indonesia Laporkan Ada 46 Calon Emiten Antre Dalam Pipeline IPO
Terakhir, GRPM menetapkan harga IPO di harga Rp 120 per saham. Distributor resmi minuman Coca-Cola ini melepas maksimal 309 juta saham. Ini setara dengan 20% dari modal ditempatkan dan disetor penuh usai IPO.
Walhasil, Graha Prima Mentari berpotensi mengantongi dana segar sebanyak Rp 40,17 miliar. Seluruh dana IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan GRPM sebagai modal kerja.
GRPM akan menambah persediaan di delapan area distribusi di Sumatra dan Jawa. Kemudian penambahan persediaan di tujuh area distribusi yang sudah ada, yaitu Cirebon, Indramayu, Tasikmalaya, Rembang, Pekanbaru, Medan Sunggal, dan Medan Deli.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News