kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sempat turun dalam sepekan, EUR/USD masih akan tertekan


Minggu, 01 September 2019 / 18:50 WIB
Sempat turun dalam sepekan, EUR/USD masih akan tertekan
ILUSTRASI. Uang euro Uni Eropa


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cenderung tertekan sepanjang pekan lalu, bahkan sempat menyentuh level terendah, membuat pasangan EUR/USD masih kesulitan untuk menguat. Bahkan baik dari sentimen fundamental maupun sentimen teknikal, kompak menunjukkan tekanan bagi pasangan mata uang tersebut.

Analis PT Rifan Financindo Berjangka Puja Purbaya Sakti memperkirakan pergerakan harga EUR/USD masih akan melanjutkan pelemahan.

Pada penutupan perdagangan akhir pekan (30/08) pasangan EUR/USD terpantau masih lanjutkan koreksi dengan turun sebesar -0,59% pada level 1.0990. Tren bearish tersebut telah berlangsung selama 5 hari berturut-turut ke posisi terendah dalam 20 hari terakhir.

Baca Juga: EUR/JPY berpotensi turun akibat inflasi rendah

Kondisi tersebut disusul dengan posisi dolar AS yang kuat dan lemahnya fundamental ekonomi Kawasan Eropa pasca laporan Retail Sales Jerman yang turun.

Dengan begitu, Sakti mengungkapkan Euro cenderung terus melemah sejak perdagangan Kamis (29/8) setelah Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) mendatang Christine Lagarde mengisyaratkan akan ada sedikit perubahan arah kebijakan saat dirinya mengambil alih kepemimpinan dari Mario Draghi pada November nanti.

Selain itu, data inflasi Kawasan Eropa juga dilaporkan stagnan pada Agustus 2019. Menurut Eurostat, pertumbuhan inflasi Kawasan Eropa untuk Agustus cenderung stagnan pada level 1% (yoy), namun itu tetap jauh dari target inflasi 2% yang diinginkan oleh ECB. Inflasi inti juga bertahan pada level 0,9% yoy, walaupun sebelumnya diharapkan naik tipis ke 1%.

Secara keseluruhan, laporan tersebut mendukung prospek pengumuman ekspansi pelonggaran moneter ECB dalam rapat kebijakan September mendatang.

Sebagaimana diketahui, dalam rapat kebijakan 12 September mendatang, ECB diperkirakan bakal memangkas suku bunga deposit sebesar 12 basis poin (bps), padahal ekspektasi rate cut pekan lalu hanya sampai 10 bps.

Baca Juga: AS dan China mengenakan tarif tambahan barang impor mulai hari ini

Selain itu, ECB kemungkinan bakal meluncurkan program Quantitative Easing (QE) baru atau memberikan rincian mengenai peluncuran program pelonggaran moneter serupa dalam waktu dekat.

"Beragam upaya penyelamatan tersebut dibutuhkan untuk mencegah Kawasan Eropa terjun ke dalam kondisi resesi. Apalagi, situasi berpotensi makin kritis apabila Inggris keluar dari Uni Eropa tanpa deal pada 31 Oktober 2019," jelas Sakti kepada Kontan, Minggu (1/9).

Ditambah lagi, ancaman kenaikan tarif impor otomotif yang pernah dilontarkan oleh Presiden AS Donald Trump juga masih membayangi kawasan tersebut.

Pelemahan mata uang Euro juga terjadi karena polemik perang dagang AS-China yang tak kunjung mencapai kata sepakat. Ketegangan antara kedua belah pihak telah meningkat akhir pekan lalu, terutama setelah AS dan China saling mengumumkan penerapan tarif baru.

Begitu pun, pada KTT G-7 Senin (26/8) di Prancis, Presiden AS Donald Trump sempat mengklaim bahwa pejabat China telah menelepon dan menawarkan untuk melanjutkan negosiasi. Namun, sehari setelah statement-nya itu, pihak China membantah dengan menyatakan bahwa tidak mengetahui adanya panggilan telepon tersebut.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×