Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Yudho Winarto
Di sisi lain, dolar AS menguat berkat dukungan rebound yield obligasi pasca rilis GDP AS, tetapi sentimen pasar masih rawan koreksi karena ketidakpastian perang dagang.
Baca Juga: Euro kian loyo terhadap dolar AS, Donald Trump murka lagi dengan The Fed
Meskipun begitu, minat risiko pasar sedikit pulih berkat ajakan damai China serta rilis data GDP AS kuartal II/2019 yang mendorong rebound yield obligasi pemerintah AS bertenor 10-tahunan (US10YT).
"Namun, sentimen risiko pasar secara umum masih rentan koreksi," ungkapnya.
Secara teknikal, pergerakan harga EUR/USD dari grafik daily menunjukkan bahwa indikator Moving Average Exponential (EMA) melebar dengan arah kurs turun, kemudian Vortex Indicator (VI) berada pada kondisi red over blue yang melebar di mana arah kurs berpotensi lanjutkan koreksi.
Selanjutnya pada indikator True Strength Indicator (TSI) berada di area - 20 yang menunjukkan kurs berpotensi turun. Sehingga, secara umum EUR/USD masih berpotensi untuk koreksi pada perdagangan selanjutnya.
Baca Juga: Bank Mandiri bersiap laporkan tuduhan penggelapan dana Rp 800 triliun ke kepolisian
Adapun rekomendasi trading untuk pasangan EUR/USD adalah Sell selama harga di bawah 1.0950. Di mana untuk level resistance pada perdagangan Senin (2/9) berada di kisaran antara 1.1046, 1.1103, dan 1.1202, serta untuk level support yakni 1.0947, 1.0905, dan 1.0806.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
