Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Noverius Laoli
Ditambah lagi, serangkaian data ekonomi pekan depan bakal dirilis dan bisa mempengaruhi pergerakan USD, seperti rilis angka pengangguran di Newzeland dan juga arah kebijakan moneter dari Bank Sentral Australia. ECB juga diagendakan bakal menggelar rapat regulernya di pekan depan, serta Jumat (9/8) Inggris bakal merilis data pertumbuhan GDP dan manufakturing yang diprediksi mengalami pelambatan.
Baca Juga: Market sepekan: Bursa global alami minggu terburuk di sepanjang 2019
Kondisi-kondisi tersebut bisa menjadi perhatian bagi innvestor di pekan depan, khususnya jika ing membuka posisi perdagangan untuk kurs GBP. Mengingat, masalah Brexit masih menghantui pasar karena belum adanya kepastian.
Pasar menganggap, jika Brexit dilakukan dengan adanya kesepakatan, maka ada beberapa kebijakan ekonomi antara UE dan Inggris seperti eksppor impor akan diuntungkan karena mampu mengurangi biaya. Apalagi, jika Inggris keluar dari UE, maka poundsterling bakal jadi single currency dan negara bebas menentukan haknya sendiri terkait mata uangnya.
Secara teknikal, indikator stochastic sudah mengalami golden cross atau berpotongan ke atas, dan berpeluang sebagai sinyal kenaikan bagi kurs untuk bergerak ke level 1.2300 pekan depan. Sedangkan untuk MACD saat ini sudah mencapai level terendahnya, walaupun tekanan tetap ada karena harga masih di area bawah moving13 dan moving26.
Di sisi lain, indikator RSI sudah bergerak naik dan berada di bawah titik area jenuh jualnya, yakni di level 29,57. Sehingga, beberapa indikator tersebut bisa menjadi alasan bagi GBP untuk berbalik arah atau rebound.
Baca Juga: Tawaran investasi bodong marak lagi, ini tips untuk menghindarinya
Untuk perdagangan Senin (5/8), Nanang mengatakan meskipun ada peluang untuk sell dalam sepekan depan, namun di hari Senin dia merekomendasikan investor untuk buy on weakness. Adapun perkiraan harga bakal bergerak di level resistance 1.2221, 1.2312, dan 1.2381, sedangkan untuk level support berada di kisaran 1.2120, 1.2069, dan 1.2000.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News