kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.739.000   -3.000   -0,17%
  • USD/IDR 16.354   42,00   0,26%
  • IDX 6.516   -131,79   -1,98%
  • KOMPAS100 926   -15,28   -1,62%
  • LQ45 727   -11,27   -1,53%
  • ISSI 204   -5,48   -2,62%
  • IDX30 379   -5,12   -1,33%
  • IDXHIDIV20 454   -6,82   -1,48%
  • IDX80 105   -1,64   -1,53%
  • IDXV30 108   -1,53   -1,40%
  • IDXQ30 124   -1,87   -1,49%

Sempat terkoreksi, harga emas kembali menanjak


Kamis, 26 Desember 2019 / 10:46 WIB
Sempat terkoreksi, harga emas kembali menanjak
ILUSTRASI. Emas batangan. REUTERS/Ilya Naymushin/File Photo


Reporter: Herlina KD, Tendi Mahadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas kembali menanjak jelang siang ini. Pada Kamis (26/12), harga emas di Commodity Exchange pada pukul 10.26 WIB berada pada level US$ 1.508,20 per ons troi untuk pengiriman Februari 2020.

Artinya harga emas Comex sudah menguat 0,23% dari Selasa (24/12) yang ada di US$ 1.504,80 per ons troi.

Sementara di pasar spot, harga emas juga menguat 0,23% ke level US$ 1.503,34 per ons troi.

Baca Juga: Harga emas terkoreksi tipis, meski masih bertahan di atas US$ 1,500 per ons troi

Harga emas terkerek karena pasar masih melihat data-data ekonomi Amerika Serikat (AS) belum menunjukkan perbaikan.

"Kami belum melihat rilis data AS yang baik dari sisi investasi bisnis. Kami sepenuhnya bergantung pada pengeluaran konsumen. Tetapi ketika belanja konsumen mulai berkurang, maka ekonomi benar-benar mulai melambat lebih nyata," kata Edward Meir, analis di ED&F Man Capital Markets seperti dikutip Reuters.

Data ekonomi AS dinantikan sebagai isyarat arah kebijakan moneter bank sentral ke depan. Harga emas sensitif terhadap kenaikan suku bunga.

Baca Juga: Saham AS anjlok, emas justru menanjak

Sementara itu, optimisme pada perundingan dagang AS-China mengangkat pasar saham ke level rekor. Namun, "Pasar saham menjadi sangat jenuh beli. Jika ada koreksi di saham, emas bisa mendapat keuntungan," imbuh Meir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU

[X]
×