kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sempat naik 21%, Analis Panin Sekuritas: Saham KBLV belum layak dikoleksi


Rabu, 21 November 2018 / 21:24 WIB
Sempat naik 21%, Analis Panin Sekuritas: Saham KBLV belum layak dikoleksi
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT First Media Tbk (KBLV) sukses menguat 20,97% pada perdagangan Senin (19/11), hal tersebut masih berlanjut pada perdagangan Rabu (21/11) yang menguat 4,44% di harga Rp 470.

Padahal, dalam beberapa bulan terakhir First Media selalu diselimuti masalah izin frekuensi dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo). 

Menurut Analis Panin Sekuritas William Hartanto, hal tersebut bukan hal yang baik bagi perusahaan. "Mengenai kenaikan saham, saya kira hanya aksi goreng saham saja. Cara lihatnya, kenaikan hanya terjadi satu hari dan volume perdagangannya masih kecil," kata William kepada Kontan.co.id, Rabu (21/11).

Dengan begitu, William belum merekomendasikan investor untuk melirik saham KBLV dalam waktu dekat. Apalagi, volume yang masih kecil sekaligus mencerminkan saham tersebut bergerak bukan dari minat para pelaku pasar.

"Bisa jadi, ada beberapa pihak yang dengan sengaja menggerakkan harga saham. KBLV juga tidak termasuk saham yang likuid, sehingga mudah menggerakkannya," ujarnya.

Investor diminta untuk wait and see pada saham KBLV, lantaran umumnya emiten yang bermasalah, sahamnya akan sangat berisiko untuk ditransaksikan, baik itu jangka panjang maupun jangka pendek.

"Kita tidak tahu kapan akan ada kelanjutan sentimen negatif atau tidak, sebaiknya tunggu beres dulu, baru beraksi," tuturnya.

Asal tahu saja, pada kuartal III-2018 KBLV mencatatkan penurunan pendapatan sebanyak 6,58% dari Rp 744,15 miliar pada periode yang sama 2017, menjadi Rp 695,17 miliar. Bahkan, emiten itu masih membukukan kerugian periode berjalan yang melebar sebanyak 150,47% dari rugi kuartal III-2017 sebesar Rp 1,16 triliun menjadi Rp 2,90 triliun di 2018.

"Tentunya bukan hal baik kalau ada masalah seperti itu. Secara fundamental, rugi yang melebar juga membuat investor tidak aman berinvestasi di sana," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×