Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Noverius Laoli
Ke depan, Sunarti menilai kekhawatiran pasar terhadap merosotnya perekonomian akibat Covid 19 masih berpotensi menjadi sentimen negatif bagi pergerakan EUR/USD.
"Namun di sisi lain, sentimen positif juga muncul karena beberapa negara yang terdampak wabah seperti di Eropa dan AS mulai mempertimbangkan untuk membuka lockdown agar ekonomi segera kembali," jelas Sunarti kepada Kontan, Minggu (19/4).
Adapun rilis data makroekonomi untuk hari Senin (20/4) seperti data PPI Jerman diprediksi turun dari -0,4% menjadi -0,7% (forecast). Kondisi ini berpotensi memberikan tekanan bagi kierja Eurocurrency.
Selanjutnya, akan dirilis juga neraca perdagangan dari Zona Euro yang diprediksi akan naik 10,98% (forecast) dan berpotensi memberikan sentimen positif bagi kurs Euro.
Baca Juga: BNI Syariah bisa dapat likuiditas tambahan Rp 217 miliar dari pelonggaran GWM
Secara teknikal, Sunarti memperkirakan pergerakan pasangan EUR/USD pada Senin (20/04) masih didominasi bearish. "Ini dilihat dari pergerakan time frame daily dengan Relative Strengh Index (RSI) yang masih di area 45,94 dan menunjukkan trend bearish," ungkapnya.
Sementara itu, untuk indikator MACD masih bergerak di bawah nol (-0,003) mengisyaratkan terjadinya downtrend lebih lanjut. Sehingga, rekomendasi trading untuk EUR/USD adalah Sell selama harga bergerak di bawah 1,0951. Adapun untuk level support harian antara 1,0846 dan 1,0816, sedangkan untuk level resistance harian antara 1,0907 dan 1,0951.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News