kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sempat jatuh pasca pengumuman The Fed, harga Bitcoin kembali mendaki


Kamis, 04 November 2021 / 14:50 WIB
Sempat jatuh pasca pengumuman The Fed, harga Bitcoin kembali mendaki
ILUSTRASI. Mengacu data CoinDesk, Kamis (4/11/2021) pukul 14.47 WIB, harga Bitcoin ada di US$ 62.183,41. Tapi, angka ini masih turun 1,4% dibanding posisi 24 jam sebelumnya. REUTERS/Edgar Su/Illustration


Sumber: CoinDesk | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - Harga Bitcoin sempat jatuh ke level US$ 60.000 pada Kamis (4/11) pasca pengumuman rencana pengurangan pembelian obligasi senilai US$ 120 miliar per bulan alias taper oleh bank sentral AS The Fed.

Tapi, dengan cepat harga Bitcoin bangkit. Mengacu data CoinDesk, Kamis (4/11) pukul 14.47 WIB, harga Bitcoin ada di US$ 62.183,41. Tapi, angka ini masih turun 1,4% dibanding posisi 24 jam sebelumnya.

“Di satu sisi, kebijakan moneter yang diperketat bisa menyebabkan pertumbuhan permintaan Bitcoin yang kurang cepat, karena banyak yang menggunakannya untuk melindungi nilai inflasi, dan lebih sedikit QE (quantitative easing) secara teori berarti lebih sedikit inflasi,” kata Joe DiPasquale, CEO BitBull Capital. 

“Di sisi lain, efek QE terbesar dalam sejarah bisa menyebabkan inflasi terbesar dalam sejarah, terlepas dari upaya The Fed untuk mengurangi. Jika ini terjadi, kami memperkirakan, permintaan dan harga untuk bitcoin akan naik ke level tertinggi baru sepanjang masa,” ujarnya, seperti dikutip CoinDesk.

Analis JPMorgan baru-baru ini mengatakan, lebih banyak investor melihat aset kripto sebagai lindung nilai inflasi.

Baca Juga: Harga Ethereum ukir rekor tertinggi baru, sejak awal tahun cetak return 500%

Tetapi, Bitcoin juga sering sangat berkorelasi dengan bursa saham AS, yang bisa berada di bawah tekanan ketika The Fed memperketat kebijakan moneter.

Sebab, biaya pinjaman yang lebih tinggi sering diterjemahkan menjadi ongkos pembiayaan yang lebih tinggi bagi perusahaan, yang berpotensi menjadi hambatan pada laba kuartalan.

The Fed akan mengurangi laju pembelian obligasi sebesar US$ 15 miliar per bulan mulai November 2021. 

Pembelian US Treasurys turun menjadi US$ 70 miliar per bulan dari US$ 80 miliar. Sementara pembelian mortgage securities yang didukung pemerintah akan turun menjadi US$ 35 miliar per bulan dari US$ 40 miliar.

"Komite menilai, pengurangan serupa dalam laju pembelian aset bersih kemungkinan akan sesuai setiap bulan, tetapi siap untuk menyesuaikan laju pembelian jika dijamin oleh perubahan prospek ekonomi," kata Federal Open Market Committee (FOMC).

Selanjutnya: Harga Bitcoin menanjak, coba dekati level tertinggi sepanjang masa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×