Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Meski sempat menembus zona hijau, namun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di akhir sesi I kembali ke zona merah. Pada pukul 12.00 WIB, Rabu (2/11), indeks mencatatkan penurunan 0,1% menjadi 5.410,44.
Penurunan indeks siang ini tak terlepas dari aksi jual investor asing atas saham-saham Indonesia. Di seluruh market dan pasar reguler, investor asing membukukan penjualan bersih (net sell) dengan nilai masing-masing Rp 306,2 miloa
Ada 168 saham yang melesat. Sementara, jumlah saham yang naik sebanyak 99 saham dan 88 saham lainnya tak berubah posisi.
Volume transaksi siang ini melibatkan 6,677 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 3,601 triliun.
Sementara itu, delapan sektor tergerus. Tiga sektor dengan penurunan terdalam antara lain: sektor konstruksi turun 0,91%, sektor agrikultur turun 0,91%, dan sektor perdagangan turun 0,52%.
Saham-saham indeks LQ 45 yang menghuni posisi top losers antara lain: PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) turun 3,63% menjadi Rp 1.460, PT Matahari Departmenet Store Tbk (LPPF) turun 3,41% menjadi Rp 16.275, dan PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) turun 2,78% menjadi Rp 1.750.
Sedangkan di posisi top gainers indeks LQ 45, terdapat saham-saham: PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) naik 5,92% menjadi Rp 13.425, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) naik 5,49% menjadi Rp 1.730, dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) naik 1,41% menjadi Rp 720.
Kepala Riset Daewoo Securities Taye Shim menilai, penurunan IHSG pagi ini lebih dipengaruhi oleh faktor eksternal.
"IHSG memulai awal bulan ini di zona merah karena kekhawatiran atas pemilihan Presiden AS. Selain itu, pertemuan FOMC Fed membebani sentimen," jelasnya.
Apalagi, lanjutnya, jajak pendapat terbaru dari Bloomberg menunjukkan kandidat capres dari Partai Republik Donald Trump menikmati momentum positif dalam lomba ke Gedung Putih.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News