Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang semester I-2020, paladium mencatatkan kinerja yang cenderung flat. Merujuk Bloomberg, Paladium mengawali tahun ini berada di level US$ 1.945,62 per ons troi. Sementara pada 30 Juni, paladium berada di level US$ 1.943,70 per ons troi.
Dengan demikian, sepanjang enam bulan terakhir paladium terkoreksi 0,10%. Hal ini membuat paladium menjadi komoditas logam mulia yang kinerjanya masih di bawah emas dan perak. Paladium hanya mencatatkan kinerja yang lebih unggul bila dibandingkan dengan platinum yang terkoreksi 14,19%.
Baca Juga: Emas jadi komoditas logam mulai paling bersinar di paruh pertama 2020
Padahal sebelum pandemi virus corona menyebar, paladium sejatinya berada dalam tren positif, bahkan sempat menyentuh level US$ 2.866,20 pada akhir Februari.
Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan kinerja paladium yang cenderung turun tidak terlepas dari pandemi virus corona itu sendiri. Pandemi yang telah menghambat aktivitas ekonomi dengan pemberlakuan lockdown membuat perakitan kendaraan listrik pun berhenti. Seperti diketahui, paladium merupakan salah satu komponen dalam perakitan kendaraan listrik
“Saat itu stockpile terus menurun namun permintaan masih berjalan normal, namun seiring permintaan yang turun akibat virus corona, pada akhirnya harga paladium mulai terjun dan terus terkoreksi,” kata Ibrahim kepada Kontan.co.id, Kamis (2/7).
Dengan ancaman pandemi virus corona gelombang kedua, Ibrahim menyebut prospek paladium belum akan terlalu baik. Pasalnya meski pemulihan ekonomi sempat terjadi, belakangan wacana terkait pemberlakuan kembali lockdown sudah santer terdengar.
Baca Juga: Terpapar kilau emas, harga perak di semester I-2020 berhasil menguat tipis 1,96%
“Adanya ketidakpastian dan kekhawatiran yang kembali muncul, kinerja paladium kemungkinan tidak akan banyak mengalami perubahan signifikan. Supply dan demand sejauh ini juga masih terganggu dan belum terlihat ada tanda-tanda membaik,” jelas Ibrahim.
Oleh sebab itu, Ibrahim memperkirakan paladium tidak akan mampu mendekati level tertingginya pada Februari kemarin. Hitungan Ibrahim, paladium diproyeksikan akan bergerak pada rentang US$ 1.800 - US$ 2.000 per ons troi pada semester kedua nanti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News