Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga perak yang biasanya mengekor pergerakan emas ternyata kurang mumpuni di paruh pertama tahun ini. Lihat saja, sepanjang semester I-2020, harga perak hanya tumbuh 1,96%, jauh di bawah harga emas yang melesat 17,38% di periode yang sama.
Mengutip Bloomberg, harga emas di akhir Juni 2020 lalu berada di level US$ 18,21 per ons troi. Sementara di akhir tahun lalu, harga si putih ada di US$ 17,85 per ons troi.
Kendati tumbuh secara tidak signifikan, kinerja perak masih lebih baik dibanding komoditas logam mulai lainnya, yakni paladium dan platinum.
Baca Juga: Emas jadi komoditas logam mulai paling bersinar di paruh pertama 2020
Analis Central Capital Futures Wahyu Laksono mengatakan, sejatinya kinerja perak cukup baik dalam mengekor pergerakan emas. Hal tersebut dapat dilihat dari laju bullish perak sepanjang tiga bulan terakhir.
Sebelum akhirnya menguat, perak sempat berada di level terendah US$ 11,98 per ons troi pada 18 Maret lalu. Namun, perlahan tapi pasti, harga si putih mengikuti tren bullish emas.
“Perak itu kan komoditas logam mulia yang paling spekulatif dan cenderung bergerak pada rentang lebar dalam jangka waktu pendek. Volatilitas perak inilah yang membuatnya tidak bisa semoncer emas, terlebih di saat krisis seperti tahun ini, wajar,” kata dia kepada Kontan.co.id, Kamis (2/7).
Kendati demikian, Wahyu cukup yakin dengan pandemi virus corona yang belum terlihat berakhir dalam waktu dekat, gelontoran stimulus moneter, hingga permasalahan geopolitik dan perang dagang masih akan jadi katalis positif ke depan.
Dengan tren pergerakan harga emas yang masih potensial naik akibat sentimen di atas, Wahyu melihat perak masih berpeluang kembali rebound pada sisa tahun ini.
Baca Juga: Semakin sore, harga emas spot bergerak naik di US$ 1.772,83 per ons troi
“Cuman perak ini memang berbeda dengan emas yang sebagai safe haven, ancaman resesi global memang kurang mendukung perak tahun ini. Oleh sebab itu, harga perak akan cenderung konsolidasi saja,” tambah Wahyu
Oleh karena itu, Wahyu menyebut perak pada semester kedua nanti akan berada dalam rentang harga US$ 14 - US$ 21 per ons troi. Bahkan Wahyu memprediksi, rentang tersebut bisa bertahan hingga akhir tahun mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News