Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Di tengah perlambatan konsumsi semen, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) masih mengukuhkan posisi bertumbuh. Sampai semester pertama tahun ini, SMGR meraup keuntungan Rp 2,78 triliun. Angka tersebut naik dari Rp 2,58 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.
"Bottom line kita naik 8%," ungkap Direktur Utama SMGR, Dwi Sutjipto, Selasa, (15/7).
Kemudian, ia menyebut bahwa pendapatannya meningkat 12%. Pada semester pertama tahun lalu, SMGR membukukan pendapatan Rp 11,42 triliun. Lalu di semester pertama tahun ini, pendapatannya menjadi Rp 12,79 triliun.
Nah, tumbuhnya pendapatan ini turut terdorong oleh kenaikan harga jual semen. Dwi menjelaskan bahwa tadinya terdapat pertarungan bisnis antara tiga perusahaan yang SMGR miliki. Namun kini, SMGR telah berhasil mensinergikan ketiga perusahaannya. Sehingga, kenaikan harga jual yang dilakukan merupakan dampak dari penyelesaian permasalahan di pasar bersama.
Sampai akhir semester pertama, SMGR telah menaikkan harga jual rata-rata semennya sekitar 5%. Padahal biaya produksinya mengalami peningkatan sebesar 7%. Dwi merasa, selisih 2% tersebut tak menjadi masalah bagi pihaknya. Ia pun yakin bahwa SMGR masih akan mempunmempertahankan EBITDA margin di kisaran 33% sampai 35%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News