Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Di tengah ketatnya persaingan industri telekomunikasi, PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) tetap mengantungi pendapatan besar. Semester satu 2014, TLKM membukukan pendapatan sekitar Rp 43 triliun. Adapun di periode yang sama tahun lalu, pendapatan TLKM yakni Rp 40,16 trillun.
“Pendapatan tumbuh 8% sampai 9%,” ungkap Arief Prabowo, Vice President Public Relation TLKM, Kamis (17/7), malam.
Sampai akhir tahun, TLKM menargetkan pendapatannya mampu naik minimal 10% dibanding akhir tahun lalu ke posisi Rp 91,25 triliun. Kemudian, laba diproyeksikan tumbuh 8% sampai 10% menjadi sekitar Rp 21,91 triliun hingga Rp 22,31 triliun. Ia menyebut bahwa raupan laba tahun ini akan melambat dibanding tahun lalu yang mampu naik 10%.
Arief menyadari, pihaknya dihadapkan pada penurunnya penggunaan layanan suara dan Short Messaging Service (SMS). Padahal, layanan suara masih mendominasi dalam portfolio pendapatan TLKM. Di kuartal pertama 2014, pendapatan telepon memegang porsi 48,65%. Lalu internet, komunikasi data, dan jasa teknologi berporsi 24,26%.
Ia bilang, pendapatan layanan data sebenarnya mampu tumbuh sekitar 20%. Namun karena porsinya yang belum besar, komponen ini belum mampu menutupi perlambatan pendapatan suara dan SMS. TLKM pun menargetkan layanan datanya bisa berkontribusi 25% terhadap pendapatan TLKM. Untuk itu, strategi yang dilakukan adalah dengan menyasar anak muda.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News