CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.874   -14,00   -0,09%
  • IDX 7.156   -58,36   -0,81%
  • KOMPAS100 1.093   -9,52   -0,86%
  • LQ45 871   -4,28   -0,49%
  • ISSI 216   -2,39   -1,10%
  • IDX30 447   -1,61   -0,36%
  • IDXHIDIV20 540   -0,03   -0,01%
  • IDX80 125   -1,02   -0,81%
  • IDXV30 136   0,09   0,07%
  • IDXQ30 149   -0,27   -0,18%

Semester I 2019, pendapatan Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC) turun 8,62%


Jumat, 16 Agustus 2019 / 17:51 WIB
Semester I 2019, pendapatan Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC) turun 8,62%
ILUSTRASI. Antrean mobil siap ekspor di pelabuhan PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) pada semester I-2019 membukukan pendapatan Rp 228,7 miliar. Perolehan tersebut turun 8,62% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (yoy) sebesar RP 250,27 miliar. 

Hal tersebut disebabkan oleh pendapatan di segmen jasa terminal yang lebih rendah 8,9% yoy menjadi Rp 212,72 miliar dari semester I tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 233,49 miliar. 

Baca Juga: Vale Indonesia (INCO) punya komisaris baru

Direktur Utama IPCC Chiefy Adi K mengakui kinerja keuangan semester satu tidak begitu menggembirakan. Terutama karena kinerja di kuartal II-2019 yang kurang baik terimbas perhelatan pemilu dan lembaran.

Ditambah lagi faktor global yang belum menunjukkan kepastian terutama karena perang dagang Amerika Serikat dan China yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi hingga permintaan di pasar. 

"Hal tersebut berimbas pada penurunan volume throughput, khususnya alat berat yang memberikan marjin pendapatan lebih besar," jelasnya dalam keterangan tertulis yang dikutip Kontan, Jumat (16/8). 

Baca Juga: Banyak kawasan industri baru, Sri Rejeki Isman (SRIL) belum berminat ekspansi

Sepanjang semester satu lalu, jumlah throughput kargo untuk aktivitas ekspor-impor lebih rendah 2,16% atau tercatat sebanyak 214.025 unit.

Jenis CBU naik 7,9% menjadi 173.126 unit, namun untuk jenis alat berat dan spreparts turun masing-masing sebesar 27,57% dan 30,37% menjadi 7.299 unit dan 33.670 m3. 

Kenaikan throughput yang signifikan terjadi pada aktivitas domestik yang meningkat 45% dengan penyumbang kenaikan terbesar yaitu CBU yang naik 34,5% menjadi 36.128 unit dan sparparts yang naik 1.273% menjadi 7.751 m3. 

Baca Juga: Buka Jambi City Center, Bliss Properti (POSA) dapat tambahan pendapatan Rp 3 miliar

"Lebih rendahnya aktivitas ekspor dan impor pada segmen alat berat terjadi akibat melemahnya harga komoditas batu bara dan CPO," imbuh Chiefy. 

Lebih lanjut, EBITDA IPCC mengalami penurunan tipis dari RP 128,27 miliar menjadi Rp 121,44 miliar atau turun 5,33% yoy. Dengan demikian, laba bersih IPCC di semester I-2019 turun dari Rp 94,87 miliar menjadi Rp 90,57 miliar. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×